Tanjungbalai (Antaranews Sumut) -  Wali Kota Tanjungbalai H.Muhammad Syahrial menekankan pentingya menumbuhkembangkan kewaspadaan dini dalam menegah dan  penanggulangan bencana di daerah.

Hal itu diungkapkan ketika membuka kegiatan koordinasi dan sosialisasi Desa/Kelurahan Tangguh Bencana yang dilaksanakan BPBD Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan BPBD Kota Tanjungbalai, Senin di Tanjungbalai.

Menurut Wali Kota, Tanjungbalai rentan terkena bencana alam yakni banjir kiriman akibat tingginya curah hujan dan meluapnya air di hulu sungai Asahan sehingga kewaspadaan dini dalam penanggulangan bencana di Tanjungbalai.

Atas permasalahan tersebut, Pemkot  meminta kepada pihak terkait dan para Taruna Tanggap Bencana (Tagana) peka terhadap kondisi alam yang berpotensi menyebabkan bencana alam.

Baca juga: Warga "miskin" empat desa demo
Baca juga: Indar ajak kaum milineal sukseskan pemilu 2019

"Selain penanggulangah srmua pihaj duharapkan agar mencari solusi penanggulan bencana, tidak hanya sibuk memberikan bantuan. Akan tetapi ada treatmen jangka panjang sehingga lambat laun permasalahan dan dampak bencana alam dapat teratasi," imbau Syahrial.

Kepala BPBD Provinsi Sumatera Utara H.Riadil Akhir Lubis menjelaskan, tujuan kegiatan itu bertujuan memperkenalkan program Destana dan komitmen bersama dalam membangun ketangguhan desa/kelurahan dalam penanggulan bencana.

Program Destana untuk mewujudkan desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.

"Untuk iti kepada para pemangku kepentingan di Kota Tanjungbalai yang terkait kebencanaan harus tanggap dalam mencegah mau pun menanggulangi bencana alam," katanya.

Informasi dihimpun dari Kepala BPBD Kota Tanjungbalai Ridwan Parinduri, kegiatan diikuti 75 orang peserta dari berbagai elemen masyarakat yang berasal dari 6 Kecamatan di Kota Tanjungbalai dan sosialisasi Destana dijadwalkan dua hari yakni, 26-27 Nopember 2018.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018