Gunungsitoli (Antaranews Sumut)-Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara,
melakukan sosialisaai pengawasan pemilihan umum dalam upaya untuk lebih meningkatkan pemahaman maayarakat di daerah itu.
Ketua Bawaslu Kota Gunungsitoli Endra Amri Polem di Gunungaitoli, Rabu, mengatakan, pihaknya merasa bertanggungjawab untuk turut memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk itu salah satu yang dilakukan adalah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi pengawasan dilakukan berdasarkan undang undang nomor 7 tahun 2017 , untuk itu menurut dia,
yang bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan pemilih bukan hanya Bawaslu, tetapi seluruh masyarakat Indonesia.
Sehingga pada sosialisasi stakeholder diundang untuk bersama sama mengawasi pemilu di Kota Gunungsitoli menjadi pemilu yang berkualitas dan terlaksana dengan baik.
"Saya berharap Ketua pelaksanaan sosialisaai bisa diimplementasikan dan amanatkan sesuai dengan amanah undang undang," harapnya.
koordinator divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga, Bawaslu Kota Gunungsitoli Nur Alia Lase di tempat yang sama memberitahu jika sejak tanggal 15 Agustus 2018 Panitia Pengawasan Pemilu dilantik menjadi Bawaslu.
Sesuai UU, Bawaslu harus bekerjasama dengan seluruh stakeholder melakukan pengawasan dan semua elemen masyarakat harus dilibatkan," ungkapnya.
Dia memberitahu, pada sosialisasi
sengaja diundang unsur pemerintah, Polri, TNI, Media, tokoh masyarakat dan masyarakat untuk menyatukan persepsi pengawasan.
"Tahapan pemilu saat ini telah memasuki tahapan kampanye, dan masa kampanye dimulai tanggal 23 September 2018 sampai 14 April 2019," katanya.
ia juga menerangkan Bawaslu berhak menerima dan menyampaikan laporan, juga meminta bahan keterangan kepada pihak pihak terkait dan siap menerima info awal terkait perkembangan politik.
"Bawaslu wajib menjalankan tugas dan wewenang dengan adil, dan mengakui jika pengawasan tidak terlaksana dengan baik tanpa kerjasama dengan semua pihak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
melakukan sosialisaai pengawasan pemilihan umum dalam upaya untuk lebih meningkatkan pemahaman maayarakat di daerah itu.
Ketua Bawaslu Kota Gunungsitoli Endra Amri Polem di Gunungaitoli, Rabu, mengatakan, pihaknya merasa bertanggungjawab untuk turut memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk itu salah satu yang dilakukan adalah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi pengawasan dilakukan berdasarkan undang undang nomor 7 tahun 2017 , untuk itu menurut dia,
yang bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan pemilih bukan hanya Bawaslu, tetapi seluruh masyarakat Indonesia.
Sehingga pada sosialisasi stakeholder diundang untuk bersama sama mengawasi pemilu di Kota Gunungsitoli menjadi pemilu yang berkualitas dan terlaksana dengan baik.
"Saya berharap Ketua pelaksanaan sosialisaai bisa diimplementasikan dan amanatkan sesuai dengan amanah undang undang," harapnya.
koordinator divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga, Bawaslu Kota Gunungsitoli Nur Alia Lase di tempat yang sama memberitahu jika sejak tanggal 15 Agustus 2018 Panitia Pengawasan Pemilu dilantik menjadi Bawaslu.
Sesuai UU, Bawaslu harus bekerjasama dengan seluruh stakeholder melakukan pengawasan dan semua elemen masyarakat harus dilibatkan," ungkapnya.
Dia memberitahu, pada sosialisasi
sengaja diundang unsur pemerintah, Polri, TNI, Media, tokoh masyarakat dan masyarakat untuk menyatukan persepsi pengawasan.
"Tahapan pemilu saat ini telah memasuki tahapan kampanye, dan masa kampanye dimulai tanggal 23 September 2018 sampai 14 April 2019," katanya.
ia juga menerangkan Bawaslu berhak menerima dan menyampaikan laporan, juga meminta bahan keterangan kepada pihak pihak terkait dan siap menerima info awal terkait perkembangan politik.
"Bawaslu wajib menjalankan tugas dan wewenang dengan adil, dan mengakui jika pengawasan tidak terlaksana dengan baik tanpa kerjasama dengan semua pihak," katanya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018