Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan menyatakan sebuah badan jalan menghubungkan antar Kecamatan di daerah itu amblas mencapai kedalaman empat meter lebih lebih tujuh meter.
"Lokasinya berada persis di Desa Sitandihat Kecamatan Angkola Selatan menuju Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat,"kata Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan Ilham Suhardi.
Ia menyampaikan itu ke Antara, Sabtu malam, melalui Kabid Kedaruratan/Logistik BPBD Tapanuli Selatan Hotmatua Rambe atas laporan Camat Angkola Selatan Zamhir.
Ada lebih kurang 15 meter panjang tanah yang amblas tersebut yang diduga diakibatkan kontur tanah yang tidak stabil.
"Kejadian awal seminggu lalu, baru sekitar satu meter kedalamannya. Ternyata semakin parah, Sabtu (17/11) bertambah dalam hingga mencapai empat meter,"katanya.
Dampaknya, arus transportasi antar desa antar kecamatan itu pun terputus, roda perekonomian warga juga terganggu.
"Warga kini mengalami kesulitan untuk mengangkut hasil buminya untuk dibawa ke pasar untuk di jual,"katanya.
Saat ini warga hanya bisa berjalan kaki, itu pun melewati (mencari) jalur diluar longsor atau lewat tebing dan persawahan warga sekitar.
Menurut Camat Zamhir, pihaknya sudah menyampaikan kejadian tersebut ke Kabupaten,"mudah-mudahan ada solusi secepatnya agar normal kembali,"katanya,
Ia mengatakan, darah sekitar longsor terdapat sumber mata air. Bahkan kondisi bisa semakin parah mengingat cuaca daerah itu terkadang hujan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Lokasinya berada persis di Desa Sitandihat Kecamatan Angkola Selatan menuju Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat,"kata Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan Ilham Suhardi.
Ia menyampaikan itu ke Antara, Sabtu malam, melalui Kabid Kedaruratan/Logistik BPBD Tapanuli Selatan Hotmatua Rambe atas laporan Camat Angkola Selatan Zamhir.
Ada lebih kurang 15 meter panjang tanah yang amblas tersebut yang diduga diakibatkan kontur tanah yang tidak stabil.
"Kejadian awal seminggu lalu, baru sekitar satu meter kedalamannya. Ternyata semakin parah, Sabtu (17/11) bertambah dalam hingga mencapai empat meter,"katanya.
Dampaknya, arus transportasi antar desa antar kecamatan itu pun terputus, roda perekonomian warga juga terganggu.
"Warga kini mengalami kesulitan untuk mengangkut hasil buminya untuk dibawa ke pasar untuk di jual,"katanya.
Saat ini warga hanya bisa berjalan kaki, itu pun melewati (mencari) jalur diluar longsor atau lewat tebing dan persawahan warga sekitar.
Menurut Camat Zamhir, pihaknya sudah menyampaikan kejadian tersebut ke Kabupaten,"mudah-mudahan ada solusi secepatnya agar normal kembali,"katanya,
Ia mengatakan, darah sekitar longsor terdapat sumber mata air. Bahkan kondisi bisa semakin parah mengingat cuaca daerah itu terkadang hujan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018