Parapat (Antaranews Sumut) - Bank Indonesia  Kantor Perwakilan Sumatera Utara sudah memiliki 20 wirausaha binaan BI atau WUBI untuk mendorong perekonomian daerah itu.

Deputi Direktur BI Sumut, Demina R Sitepu di Parapat, Kamis mengatakan,  pembinaan wirausaha itu dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi pengusaha dan produknya,.

Dia mengatakan itu dalam acara Pelatihan Wartawan BI Sumut.

Baca juga: Pemegang kartu GPN di Sumut 1,3 juta
Baca juga: BI dukung 1 juta wisman ke Danau Toba tahun 2019

"Dengan pembinaan itu diharapkan produk UMKM Sumut dapat menembus pasar
internasional khisusnya melalui platform digital.,"ujarnya..   

Dia menyebutkan,  beberapa  wirausaha telah tersertifikasi sebagai "coach" dan  membuka Klinik UMKM. 

Selain itu, program tersebut telah meningkat dan melahirkan Wirausaha Deli Serdang (WUDS)

Baca juga: BI prediksi pertumbuhan ekonomi Sumut lebih baik

"BI terus mengembangkan wirausaha termasuk di  Binjai.BI sedang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Binjai,"katanya.

Kerja sama  dilakukan  melalui pengembangan transaksi UMKM berbasis digital seperti dengan Bukalapak.

Baca juga: Pemerintah berupaya wujudkan Indonesia ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,

Untuk pengembangan  wirausaha itu, BI Sumut telah melakukan rekrutmen WUBI dalam dua "batch" yang terdiri dari jenis usaha yang bervariasi seperri makanan olahan dan alat pertanian.

"Batch I dilakukan pada tahun 2014, sedangkan batch II pada
tahun 2016,"katanya.

Demina menyebutkan,  setiap
 batch menjaring 10 wirausaha yang potensial untuk dibina.
 
Kemudian ada rekrutmen sebagai upaya penciptaan wirausaha baru, 
 
BI, katanya berharap di setiap daerah ada WUBI agar perekonomian setiap daerah bertumbuh baik yang pada akhirnya mensejahterakan masyarakat.

Demina menegaskan, dengan potensi berbagai hasil pertanian dan perkebunan, pertumbuhan ekonomi Sumut harusnya bisa lebih besar dari saat ini yang masih di kisaran 5 persenan.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018