Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Strategi pemberdayaan - partisipatif langkah positif dalam rangka upaya pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

"Semua itu demi peningkatan ekonomi masyarakat Tapanuli Selatan," kata Kadis Perdagangan/Koperasi/UKM Tapanuli Selatan, A.Raja Nasution, di Sipirok, Selasa.

Pemberdayaan termasuk pelatihan untuk peningkatan kapasitas, dan langkah partisipatif melalui aspek manajerial terkait produksi dan pemasaran.

"Dengan mendapat pelatihan dan manejemen yang baik pelaku usaha diyakini akan mampu meningkatkan kwalitas produksi secara berkelanjutan,"katanya.

Bahkan dari aspek permodalan, pemerintah juga pro aktif mendorongnya agar bagaimana kredit usaha rakyat bisa tersalurkan kepada UMKM. Termasuk  bantuan mesin kepada pengrajin pandai besi Sipange.

"Sekarang ada sekitar 250 sertifikat tanah dari seluruh 15 Kecamatan di Tapsel lagi kita urus di BPN, guna memudahkan pelaku usaha mendapatkan modal usaha,"ujarnya mencontohkan.

Selain itu, segala bentuk perijinan usaha (TDP, SIUP, dan SITU) dipermudah, termasuk label halal dan B.Pom untuk produk industri rumah tangga (P1RT).

Pola kemitraan juga diterapkan untuk aspek pengembangannya UMKM, misal katanya,  "MoU" dengan Bank Indonesia, PT.Aigincuort Resources (AR), PT.Austindo Nusantara Jaya (ANJ), da lainnya.

Dia mencontohkan, melaui galeri yang dibangun Bank Indonesia akan mengembangkan/memamerkan produk unggulan UMKM seperti Tenun Sipirok, Batik Tapsel dan lainnya.

"PT.AR membina UMKM pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos, penangkaran benih padi, koperasi gilingan padi, dan home industri yang sudah berjalan. Dan, PT.ANJ yang sudah membina empat unit koperasi,"jelasnya.

Demikian komoditi unggulan Kopi Arabica Sipirok yang sudah mendapat Indikasi Geografis (IG) kerjasama masyarakat pengawas indikasi geografis (MPIG) - PLTA Batangtoru.
 
Kopi Arabica Sipirok, salah satu komoditi unggulan Kabupaten Tapanuli Selatan (Antaranews sumut/kodir)


"Dengan IG atau adanya hak patent Kopi Arabica Sipirok, diharap ekonomi dan kesejahteraan pelaku ekonomi yang bergelut di perkopian Sipirok lebih meningkat lagi,"katanya.

Pemkab Tapanuli Selatan menyadari langkah untuk memaksimalisasi potensi UMKM bisa lebih meningkat, selain langkah pemberdayaan - partisipatif, fungsi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) juga diperkuat.

"Dekranasda juga membuka galeri dan aktif mengikuti berbagai bidang pameran di berbagai tempat sebagai delegasi dagang sekaligus ajang promosi hasil UMKM daerah,"katanya.

Bahkan, tahun 2019 mendatang pihaknya memprogramkan fungsi Dekranasda lebih diperkuat lagi dengan menghubungkan pola kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah atau OPD, misalnya dengan Dinas Perindustrian, Pariwisata, Kominfo, DPMPPTSP, Bappeda, dan lainnya.

"Artinya biar jangan ada kesan Dekranasda hanya milik milik Dinas Perdagangan - Koperasi dan UMKM saja,"kata Raja, seraya menyatakan semakin banyak intervensi Dinas maka akses pasar UMKM yang menurut data berjumlah sekitar 2135 di 2017 itu juga semakin luas.
    
Menurut Raja, seluruh upaya dan rencana program kedepan yang akan dilakukan tersebut tidak lepas dalam rangka visi misi Bupati dua periode /Wakil Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu - Aswin Efendi Siregar mewujudkan masyarakat yang sehat cerdas dan sejahtera.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018