Tapanuli Selatan (AntaraNews Sumut) - Perseroan Terbatas Siborpa Eco Power (PT. SEP) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) bernilai investasi U$238 juta.

"Lokasinya berada di Kecamatan Aek Bilah dengan kapasitas 114 (3 x 38 ) Mega Watt (MW)," kata Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu.

Bupati menyampaikan itu melalui Plt.Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Daerah Tapanuli Selatan Sofyan Adil kepada Antara, di Sipirok, Selasa.

PLTA itu cukup ramah lingkungan, dan bahkan masuk RUPTL (Rencana Umum Pengadaan Tenaga Listrik) mendorong program pemerintahan Presiden RI Joko Widodo - Jusuf Kalla menciptakan energi listrik 35 ribu MW.

"Direncanakan konstruksi mulai pada tahun 2020, dan selesai tahun 2025,"katanya, sesuai pemaparan pihak PT.SEP kepada Bupati beberapa waktu lalu.

Hanya tinggal menunggu proses izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) yang sudah masuk di Kementerian LIngkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, dan izin lingkungan yang di terbitkan oleh Provinsi Sumatera Utara.

"Setelah proses kedua izin diterima pihak PT.SEP akan selanjutnya melakukan perjanjian jual beli listrik atau PPA (Power Purchament Agreement) setelah lelang dari PT. PLN Persero,"katanya.

Terbukanya lapangan pekerjaan, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta lancarnya arus transoportasi akan menjadi dampak positif atas kehadiran PLTA tersebut.

Dari sisi infrastruktur, pihak perusahaan akan mengalihkan ruas jalan dari sekitar aek (sungai) Jahengna yang akan menjadi daerah genangan, dengan membangun ruas jalan dan jembatan baru permanen di hilir sungai.

"Nantinya, ruas jalan baru ini akan lebih mudah dilalui masyarakat dibanding jalan yang ada sekarang, dan biaya yang ditimbulkan untuk infrastruktur ini merupakan bagian dari nilai investasi,"kata Soyan.

PT.SEP merupakan perusahaan cangkang antara Badan Usaha Milik Negara Korea Selatan  (Kopipo) bersama DKH-BS Energi yang memiliki saham (95%), dan sisanya (5%) dimiliki Sinar Toba Energi.

Secara teknis bendungan atau Dam untuk genangan air yang akan dibangun setinggi lebih kurang 77 meter, dan airnya tidak meluas atau type 'run of river' dan bahkan menjadi objek wisata baru di daerah itu.

"Air dari bendungan akan dialirkan sepanjang lebih kurang lima kilometer melalui pipa besar dengan heat 200 meter menuju 'power house' tempat dimana turbin berada,"ujarnya.

Energi listrik yang dihasilkan nantinya akan disambungkan ke gardu induk di labuhan batu melalui jalur Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) melintasi kabupaten Paluta.

Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu katanya berharap, agar masyarakat Aek Bilah khususnya untuk mendukung penuh demi percepatan pembangunan PLTA tersebut.

"Dukungan penuh masyarakat cukup diharapkan demi percepatan program pembangunan daerah. Kepada pihak perusahaan Bupati juga menegaskan dalam pelaksanaannya tetap menjaga rambu regulasi yang ditetapkan,"kata Sofyan.
 
Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu (enam dari kanan) didampingi Plt Kadis DPMPPTSP Sofayan Adil (tiga kanan), Ka Bappeda Abadi Siregar (tiga kiri), Asisten II Saulian Sabbih (dua kiri) dan Kabag Humas/Protokol Isnut Siregar (kanan) bersama pihak PT.Siborpa Eco Power (PT. SEP) dari Korea Selatan yang akan berinvestasi di daerah itu senilai U$238 juta membangun PLTA berkapasitas 114 MW di Kecamatan Aek Bilah. (Antaranews sumut/kodir)

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018