Medan (Antaranews Sumut) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengaku badan itu banyak belajar dari erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara karena bencananya aneh.
"Aneh, karena gunungnya masih erupsi atau berlangsung hingga tahun 2018 atau sudah 5 tahun,"ujar Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu pada acara Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana yang digelar BNPB.
Dody menegaskan, bencana erupsi Sinabung yang masih terus berlangsung itu masih terus ditangani pemerintah sembari juga menjadi pembelajaran bagi BNPB dalam penanganan bencana erupsi dan letusan gunung.
"Relokasi misalnya sudah memasuki tahap tiga,"katanya.
Proses pembangunan rumah-rumah terus berlanjut karena ada yang sudah rampung, juga ada yang masih terus sedang dalam proses penyelesaian.
Pembangunan rumah bagi masyarakat itu bagian dari proses rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) pascabencana erupsi atau letusan Sinabung.
Dia menegaskan, sejauh masuk dalam bencana, maka tetap ada anggaran dari BNPB untuk penanganan bencana erupsi Sinabung itu.
Namun dia mengingatkan, penanganan bencana khususnya dalam anggarannya tidak bisa mengandalkan dari pemerintah Pusat atau BNPB.
Penanganan bencana juga tanggung jawab pemerintah daerah.
"Sesuai peraturan, bencana sudah masuk jadi urusan wajib.Jadi pemerintah daerah sudah harus menganggarkan dana untuk penanganan bencana di APBD,"ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Aneh, karena gunungnya masih erupsi atau berlangsung hingga tahun 2018 atau sudah 5 tahun,"ujar Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu pada acara Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana yang digelar BNPB.
Dody menegaskan, bencana erupsi Sinabung yang masih terus berlangsung itu masih terus ditangani pemerintah sembari juga menjadi pembelajaran bagi BNPB dalam penanganan bencana erupsi dan letusan gunung.
"Relokasi misalnya sudah memasuki tahap tiga,"katanya.
Proses pembangunan rumah-rumah terus berlanjut karena ada yang sudah rampung, juga ada yang masih terus sedang dalam proses penyelesaian.
Pembangunan rumah bagi masyarakat itu bagian dari proses rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) pascabencana erupsi atau letusan Sinabung.
Dia menegaskan, sejauh masuk dalam bencana, maka tetap ada anggaran dari BNPB untuk penanganan bencana erupsi Sinabung itu.
Namun dia mengingatkan, penanganan bencana khususnya dalam anggarannya tidak bisa mengandalkan dari pemerintah Pusat atau BNPB.
Penanganan bencana juga tanggung jawab pemerintah daerah.
"Sesuai peraturan, bencana sudah masuk jadi urusan wajib.Jadi pemerintah daerah sudah harus menganggarkan dana untuk penanganan bencana di APBD,"ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018