Tebing Tinggi(Antaranew Sumut)- Dinas Kesehatan Tebing Tinggi lakukan orientasi lintas program/lintas sektoral komunikasi,informasi,educasi (LP/LS, KIE) calon pengantin (Catin) selasa (14/8) di gedung Hj.Sawiyah diikuti petugas kesehatan Puskesmas dan lurah, KUA se Kota Tebing Tinggi dan dibuka oleh Walikota diwakili Kadiskes dr.H.Nanang Fitra Aulia Sp.PK dan narasumber Cut Diana dari Dinkes Provsu.
Disampaikan Walikota yang diwakili dr.H.Nanang Fitra Aulia.Sp.PK, saat ini permasalahan kesehatan reproduksi karena masih tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Berbagai intervensi sudah dilakukan namun hasilnya belumlah seperti yang diharapkan untuk percepatan lebih kearah hulu yakni masa sebelum hamil/prakonsepsi upaya promotif dan preventif.
Dikatakan calon pengantin (catin) kelompok sasaran yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan hamil,banyak catin tidak punya mempunyai cakup pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi dalam berkeluarga.
Setelah menikah kehamilan sering tidak direncanakan dengan baik serta tidak didukung status kesehatan yang optimal, dan ini menimbulkan dampak negatif.
Adanya resiko penularan penyakit,konplikasi kehamilan,kecatatan bahkan kematian ibu dan bayi, untuk itulah kegiatan KIE sangat diperlukan setiap catin, katanya.
Sebelumnya Kabid Penmas Dinkes Sudarman dalam laporan kegiatan ini diikuti dari instansi lintas program dan lintas sektoral, dari kemenag, KUA, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Disampaikan Walikota yang diwakili dr.H.Nanang Fitra Aulia.Sp.PK, saat ini permasalahan kesehatan reproduksi karena masih tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Berbagai intervensi sudah dilakukan namun hasilnya belumlah seperti yang diharapkan untuk percepatan lebih kearah hulu yakni masa sebelum hamil/prakonsepsi upaya promotif dan preventif.
Dikatakan calon pengantin (catin) kelompok sasaran yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan hamil,banyak catin tidak punya mempunyai cakup pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi dalam berkeluarga.
Setelah menikah kehamilan sering tidak direncanakan dengan baik serta tidak didukung status kesehatan yang optimal, dan ini menimbulkan dampak negatif.
Adanya resiko penularan penyakit,konplikasi kehamilan,kecatatan bahkan kematian ibu dan bayi, untuk itulah kegiatan KIE sangat diperlukan setiap catin, katanya.
Sebelumnya Kabid Penmas Dinkes Sudarman dalam laporan kegiatan ini diikuti dari instansi lintas program dan lintas sektoral, dari kemenag, KUA, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018