Panyabungan (Antaranews Sumut) - Setelah sebelumnya berhasil menjaring 7 siswa dalam sebuah operasi Sayang, kini Satpol PP Kabupaten Mandailing Natal kembali menjaring 10 siswa di Panyabungan, Senin.
Adalah AS, RH, NAA, RA, UN, SA, PA, SA, SD dan MI merupakan siswa/siswi dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Panyabungan.
Kesepuluh siswa ini terjaring dalam sebuah operasi Sayang yang dilaksanakan oleh Satpol PP Madina disejumlah tempat Bilyard dan Warnet.
Kasatpol PP Madina, Ahmad Duroni menyampaikan, para siswa tersebut dijaring ini terjaring pada saat berkeliaran di Bilyard dan warnet pada waktu jam pelajaran.
"Siswa ini kita jaring sekitar pukul 10.00 Wib," ujarnya
Dalam operasi tersebut selain menjaring anak sekolah petugas juga mengamankan pasangan yang bukan suami istri pada sebuah hotel yang ada disekitaran jalan lintas timur Panyabungan.
Operasi Sayang dan Pekat ini akan terus dilakukan Satpol PP di Madina baik ketempat hiburan, cafe maupun tempat penginapan.
"Ini sebagai upaya untuk meminimalisir penyakit masyarakat," ujarnya.
Setelah selesai di data dan diberikan pengarahan kepada siswa, orang tua dan kepala sekolah para siswa tersebut diserahkan kembali kepada keluarganya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Adalah AS, RH, NAA, RA, UN, SA, PA, SA, SD dan MI merupakan siswa/siswi dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Panyabungan.
Kesepuluh siswa ini terjaring dalam sebuah operasi Sayang yang dilaksanakan oleh Satpol PP Madina disejumlah tempat Bilyard dan Warnet.
Kasatpol PP Madina, Ahmad Duroni menyampaikan, para siswa tersebut dijaring ini terjaring pada saat berkeliaran di Bilyard dan warnet pada waktu jam pelajaran.
"Siswa ini kita jaring sekitar pukul 10.00 Wib," ujarnya
Dalam operasi tersebut selain menjaring anak sekolah petugas juga mengamankan pasangan yang bukan suami istri pada sebuah hotel yang ada disekitaran jalan lintas timur Panyabungan.
Operasi Sayang dan Pekat ini akan terus dilakukan Satpol PP di Madina baik ketempat hiburan, cafe maupun tempat penginapan.
"Ini sebagai upaya untuk meminimalisir penyakit masyarakat," ujarnya.
Setelah selesai di data dan diberikan pengarahan kepada siswa, orang tua dan kepala sekolah para siswa tersebut diserahkan kembali kepada keluarganya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018