Kotapinang (Antaranews Sumut) - Dalam bulan suci Ramadan 1439 Hijriyah harga berbagai kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengalami kenaikan. Namun kondisi itu masih dalam batas normal.
Pelaksana tugas Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM, Naga Parlaungan Lubis di Kotapinang, Sabtu, menyampaikan, beberapa komoditas harga bahan pokok terjadi kenaikan tetapi masih ambang batas wajar, berkisar 10 persen hingga 15 persen.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan, kenaikan harga tertinggi terjadi pada daging ayam lokal yakni mencapai Rp60 ribu perkilogram, daging ayam potong Rp35 ribu perkilogram dan daging sapi Rp120 ribu perkilogram.
Sedangkan, bahan lain seperti cabai, bawang, beras, dan lain-lain masih terpantau normal. Namun untuk daging ayam lonjakan harganya memang cukup tinggi.
Pihaknya, akan lebih meningkatkan pengawasan selama bulan suci Ramadan bersama sejumlah instansi lainnya.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan pantauan barang kadaluarsa yang dijual kepada masyarakat.
Perlaungan mengatakan, Sejauh ini belum ada temuan maupun laporan dari masyarakat.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dan berbelanja secara wajar, sehingga tidak terjadi inflasi di daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Pelaksana tugas Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM, Naga Parlaungan Lubis di Kotapinang, Sabtu, menyampaikan, beberapa komoditas harga bahan pokok terjadi kenaikan tetapi masih ambang batas wajar, berkisar 10 persen hingga 15 persen.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan, kenaikan harga tertinggi terjadi pada daging ayam lokal yakni mencapai Rp60 ribu perkilogram, daging ayam potong Rp35 ribu perkilogram dan daging sapi Rp120 ribu perkilogram.
Sedangkan, bahan lain seperti cabai, bawang, beras, dan lain-lain masih terpantau normal. Namun untuk daging ayam lonjakan harganya memang cukup tinggi.
Pihaknya, akan lebih meningkatkan pengawasan selama bulan suci Ramadan bersama sejumlah instansi lainnya.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan pantauan barang kadaluarsa yang dijual kepada masyarakat.
Perlaungan mengatakan, Sejauh ini belum ada temuan maupun laporan dari masyarakat.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dan berbelanja secara wajar, sehingga tidak terjadi inflasi di daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018