Tanjungbalai  (Antaranews Sumut) - Dalam acara tabligh akbar yang digelar Gabungan Masyarakat Muslim di Masjid Sultan Ahmadsyah Kota Tanjungbalai, Minggu malam, Ustadz Abdul Somad meninggalkan empat pesan untuk warga daerah setempat.

Dihadapan puluhan ribu jamaah tabligh itu, Ustadz Somad mengajak umat Islam untuk menjalin ukhuwah Islamiyah, silaturahmi dan memperkohoh rasa persatuan dan kesatuan sehingga tidak mudah untuk dipecah belah.

"Kehadiran kita ketempat ini dan rela bersempit-sempit bukan karena Abdul Somad, tetapi semata-mata karena kerinduan ummat Islam untuk mendengarkan ayat-ayat Allah dan sabda Rasululllah. Maka mari kita bersatu dalam kalimat Lailahhaillallah," pesannya.

Kemudian, para jamaah diimbau untuk mendidik anak-anak secara Islam dengan menyekolahkannya ke pesantren mau pun sekolah-sekolah Islam dengan tujuan untuk mencetak generasi Islami yang cinta akan Al quraan.

Dalam konteks pemilihan umum yakni Pileg, Pilpres dan Pilkada sebagai wadah demokrasi, Abdul Somad putra kelahiran Silau Laut (Kab Asahan) itu berpesan kepada jamaah agar menggunakan hak pilih untuk memilih calon pemimpin yang peduli dan tidak menista agama Islam.

"Kita jangan golput, pilihlah presiden, wakil presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi, kabupaten dan kota, gubernur, bupati dan wali kota  yang peduli dengan masjid dan syiar agama Islam," katanya.

Umat Islam juga diingatkan agar menginfaqkan dan mewakafkan sebagian hartanya di jalan Allah SWT dengan cara membangun Masjid/Mushalla sebagai bekal menuju akhirat karena semua harta yang disayangi tidak akan dibawa mati.

Diawal ceramahnya, Ustadz Abdul Somad sempat melontarkan kecewaan terhadap pihak yang dinilai menghalangi terselengaranya kegiatan tabligh akbar tersebut sehingga mengakibatkan banyak jamaah berdesakan untuk mendengarkan ceramah.

"Di Makasar saya disediakan tanah lapang padahal tak ada darah Makasar di tubuh saya. Di Banjarmasin saya diberi tanah lapang besar, di Bandung diberi tanah lapang besar dan disambut hangat orang Sunda. Di Tanjungbalai orang yang menghalangi pengajian malam ini maka akan disempitkan Allah hidupnya," ujar Abdul Somad.

Ia melanjutkan, "Saya sampaikan kepada yang menyepelekan saya, jadwal saya penuh hingga Maret 2020. Saya datang ke Tanjungbalai bukan mengemis, bukan mencari sesuap nasi tapi ingin menjalin ukuwah persaudaraan Islamiyah".
 
Ustadz Abdul Somad menegaskan, bagi mereka yang ingin memadamkan cahaya Allah akan mati.

Firaun dan Korun yang menghalangi syiar agama Allah dan sabda Rasulullah juga mati. Apapun jabatan dan kuasamu kau adalah hamba Allah dan akan mati.

Pantauan dilapangan, sejak sore puluhan ribu jamaah memadati sepanjang jalan Masjid, Jalan Sayuti dan areal Masjid Raya Sultan Ahmadsyah. Jamaah juga mengikuti pelaksaan shalat Maghrib dan shalat Isya berjamaah.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018