Tapanuli Selatan, Sumut, (Antara) - Belasan hektare tanaman padi sawah milik masyarakat di Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, SUmatera Utara, rusak akibat disapu anging kencang yang disertai hujan.

Kepala Desa Pasir Matogu Kecamatan Batang Angkola, Iswandi Siregar, Jumat, mengatakan luasan tanaman padi yang rusak akibat angin kencang yang terjadi Kamis petang hingga menjelang magrib itu sekitar 15-20 hektare.

Masyarakat baru mengetahui atau menyadari adanya kerusakan tanaman padi mereka ketika sejumlah petani mulai melakukan aktivitasnya ke sawah Jumat pagi.

"Usia tanaman padi yang rusak bervariatif antara 60 - 80 hari,"jelasnya.

Ia memperkirakan hasil panen petani tersebut juga bakal mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen dari hasil biasanya. 

Hama tikus juga katanya bakal semakin merajarela atau gampang merusak tanaman padi yang sudah keadaannya "tidur" akibat disapu angin.

Sementara salah satu petani di desa Pasir Matogu, Aman Sari Hutasuhut mengaku lebih kurang setengah atau 0,5 hektare tanaman padinya turut menjadi korban akibat angin kencang tersebut.

"Saya baru menyadari pagi ini ternyata angin kencang yang datang semalam telah memporak porandakan tanaman padi yang tinggal satu minggu lagi akan di panen,"ujarnya.

Menurut Aman Sari pendapatan dari hasil pertaniannya 0,5 hektare tersebut bakal berkurang, karena pengeluaran akan bertambah. 

Seperti menambah tenaga kerja saat memanen, dengan alasan padi yang akan dipanen sudah tidak normal seperti biasa.

Ia juga mengatakan baru kali ini mengalami hal seperti angin kencang yang sampai merusak tanaman padi seperti itu.

"Terakhir dua tahun lalu tanaman padi masyarakat daerah ini rusak yang diakibatkan banjir," katanya.

 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018