Serdang Bedagai, (Antaranews Sumut) - Alih fungsi lahan yang dewasa ini sering terjadi dinilai menjadi ancaman terbesar dalam upaya peningkatan hasil pertanian di berbagai daerah.
Bupati Serdang Bedagai, Soekirman di Seirampah, Jumat, mengatakan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian kedepan karena adanya alih fungsi lahan sawah, serta terbatasnya sarana prasarana, infrastruktur dan penerapan teknologi pertanian.
Pada satu sisi, perubahan iklim, peningkatan jumlah penduduk, pemenuhan pangan dan bahan baku industri serta bencana alam, memaksa semua pihak harus lebih berperan aktif dalam pembangunan pertanian dan pengembangan potensi daerah.
"Kita harus dapat secepatnya menyikapi terjadinya alih fungsi lahan tersebut," kata saat membuka rapat koordinasi daerah Tenaga Harian Lepas, Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP).
Baca juga: Stern Resource lirik potensi Serdang Bedagai
Dalam kesempatan itu Soekirman yang juga Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Sumatera Utara, mengatakan sudah menjadi tugas utama penyuluh sebagai garda terdepan kemajuan pertanian bagiamana agar produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) dapat terus dipertahankan bahkan dapat lebih ditingkatkan.
Hal itu tentunya dinilai sangat penting dalam upaya mempertahankan swasembada dan peningkatan ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat petani.
"Tugas yang diemban penyuluh dalam penyampaian teknologi terbaru tentang budidaya pertanian mengharuskan penyuluh terus belajar dan meng-upgrade pengetahuannya sehingga dapat mencerdaskan pola fikir, sikap, pengetahuan dan keterampilan petani dalam meningkatkan tarap hidupnya," katanya.
Baca juga: Sergai upayakan peningkatan akreditasi puskesmas
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa Serdang Bedagai saat ini memiliki 28 orang penyuluh yang berstatus Aparatur Sipil negara (ASN), 20 orang penyuluh CPNS, 88 orang penyuluh harian lepas, dan 37 penyuluh swadaya.
Jumlah tersebut dinilai belum mencukupi untuk wilayah Serdang Bedagai yang memiliki sebagian besar penduduknya sebagai petani.
"Untuk itu saya sebagai Bupati Sergai sekaligus ketua DPW Perhiptani Sumut, akan terus memperjuangkan dan menyampaikan kepada pemerintah pusat agar para penyuluh harian lepas dapat diangkat menjadi ASN," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Bupati Serdang Bedagai, Soekirman di Seirampah, Jumat, mengatakan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian kedepan karena adanya alih fungsi lahan sawah, serta terbatasnya sarana prasarana, infrastruktur dan penerapan teknologi pertanian.
Pada satu sisi, perubahan iklim, peningkatan jumlah penduduk, pemenuhan pangan dan bahan baku industri serta bencana alam, memaksa semua pihak harus lebih berperan aktif dalam pembangunan pertanian dan pengembangan potensi daerah.
"Kita harus dapat secepatnya menyikapi terjadinya alih fungsi lahan tersebut," kata saat membuka rapat koordinasi daerah Tenaga Harian Lepas, Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP).
Baca juga: Stern Resource lirik potensi Serdang Bedagai
Dalam kesempatan itu Soekirman yang juga Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Sumatera Utara, mengatakan sudah menjadi tugas utama penyuluh sebagai garda terdepan kemajuan pertanian bagiamana agar produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) dapat terus dipertahankan bahkan dapat lebih ditingkatkan.
Hal itu tentunya dinilai sangat penting dalam upaya mempertahankan swasembada dan peningkatan ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat petani.
"Tugas yang diemban penyuluh dalam penyampaian teknologi terbaru tentang budidaya pertanian mengharuskan penyuluh terus belajar dan meng-upgrade pengetahuannya sehingga dapat mencerdaskan pola fikir, sikap, pengetahuan dan keterampilan petani dalam meningkatkan tarap hidupnya," katanya.
Baca juga: Sergai upayakan peningkatan akreditasi puskesmas
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa Serdang Bedagai saat ini memiliki 28 orang penyuluh yang berstatus Aparatur Sipil negara (ASN), 20 orang penyuluh CPNS, 88 orang penyuluh harian lepas, dan 37 penyuluh swadaya.
Jumlah tersebut dinilai belum mencukupi untuk wilayah Serdang Bedagai yang memiliki sebagian besar penduduknya sebagai petani.
"Untuk itu saya sebagai Bupati Sergai sekaligus ketua DPW Perhiptani Sumut, akan terus memperjuangkan dan menyampaikan kepada pemerintah pusat agar para penyuluh harian lepas dapat diangkat menjadi ASN," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018