Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Petani sawit Tapanuli Selatan berharap harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bisa tetap bertahan di kisaran Rp1480/kilo di tahun 2018.

"Lebih dari itu harapan petani harga TBS bisa lebih meningkat lagi," Ismail Muda Pohan salah satu petani sawit di desa Tarapung Raya,  kecamatan Muara Batangtoru,  Tapanuli Selatan, di Tapanuli Selatan kepada Antara, Selasa. 

Dibanding harga jual TBS kelapa sawit tahun 2017 lalu dikisaran Rp1000 - 1050/kilo, harga TBS kelapa sawit sejak masuk 2018 relatif bertahan dikisaran Rp.1400 - 1480/kilo di tingkat pengumpul.

"Dengan harga TBS di kisaran Rp 1400 - 1480/kilo juga dinilai sudah dapat membantu ekonomi masyarakat petani sawit di daerah ini,"kata Mail (panggilan akrab Ismail Muda Pohan)  yang memproduksi 5 - 6 ton TBS kelapa sawit dari sekitar 3 hektare luasan kebun sawit miliknya. 

Memang sebagian masyarakat petani sawit di Tarapung Raya tidak merasakan hasil (nasib) yang serupa dengan hasil panen sawitnya. "Akibat musim track produksi sawit mengalami penurunan menyebabkan sebagian petani ada yang kecewa,"jelasnya.

Anehnya terkadang masyarakat juga mengait-ngaitkan musim track yang berkepanjangan akibat kehadiran Tambang Emas Batangtotu? padahal belum tentu bisa saja akibat faktor cuaca atau faktor bibit yang di tanam? sebutnya. 

"Untuk mengantisipasi rumor atau pandangan negatif masyarakat awam tersebut,  alangkah baiknya kata Mail Pohan adanya intervensi pihak terkait untuk menurunkan tim peneliti penyekmbab penurunan produksi buah sawit apa memang benar ada dampak kehadiran tambang emas,  atau ada faktor lainnya seperti cuaca dan bibit tersebut," sarannya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018