Tanjungbalai, (Antaranews Sumut) - Majelis Pemuda Indonesia DPD KNPI Kota Tanjungbalai menilai Dinas Kesehatan setempat pantas mendapat "kartu merah" terkait ditemukannya kasus gizi buruk yang dialami warga hingga ada yang meregang nyawa.
           
"Ditengah jaman modern dan mudahnya akses informasi saat ini, kita sangat menyesalkan ada warga kota yang terkena gizi buruk. Atas kejadian ini Kepala Dinas Kesehatan patut mendapat kartu merah," ujar Ketua MPI DPD KNPI Tanjungbalai Adi Herman, Kamis.

Baca juga: Kasus gizi buruk bertambah di Tanjungbalai
           
Adi ketika ditemui di gedung Pemuda/KNPI Tanjungbalai mengatakan, Kota Tanjungbalai bukan wilayah yang berada di pedalaman atau terisolir, sehingga tidak wajar jika ada warga yang menderita gizi buruk, sementara pemimpin dan pejabat-pejabatnya semakin gemuk.

Terhadap masalah ini (gizi buruk) pemerintah daerah baik eksekutif dan legeslatif diminta peduli dan tanggap dengan kondisi sosial masyarakat. Sebab pada prinsipnya pimpinan eksekutif (Wali Kota) dipilih langsung oleh rakyat dan anggota DPRD juga merupakan wakil yang dipilih rakyat. 

Sebagai bentuk tanggung jawab, kepada rakyatnya, maka Wali Kota wajib mengevalusi kinerja Kepala Dinas Kesehatan yang dinilai kurang bertanggung jawab dan tidak mendukung misi pemerintah daerah mewujudkan Tanjungbalai Sejahtera yang salah satu indikatornya adalah terkait kesehatan warga.  

"Bagaimana rakyat bisa sejahtera jika tidak sehat. Agar tidak menjadi polemik berkepanjangan, sebaiknya Wali Kota melakukan evaluasi terhadap kinerja Kepala Dinas Kesehatan," tegas Adi Herman.

Baca juga: Balita penderita gizi buruk meninggal

Kepala Dinas Kesehatan Tanjungbalai Burhanuddin Harahap belum berhasil ditemui. Namun kepada pers ia mengatakan, pihaknya sudah berupaya menangani persoalan gizi buruk yang dialami warga. Terkait evaluasi atas kinerja pihaknya, hal itu merupakan kewenangan Wali Kota sebagai kepala pemerintahan di Kota Tanjungbalai.

Sesuai catatan, pada Senin (19/2) Fitri Fadilah (2 tahun) balita perempuan berdomisili di Kelurahan Kapias Pulau Buaya Kecamatan Teluk Nibung meninggal dunia akibat penyakit gizi buruk akut yang dideritanya.

Demikian juga Muhammad Rizki balita 11 bulan yang bermukim di Jalan Anggur, Lingkungan IV Kelurahan Pantai Johor Kecamatan Datuk Bandar didiagnosa menderita gizi buruk dan membutuhkan paerhatian pemerintah.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018