Tanjungbalai, (Antaranews Sumut) - Kasus balita penderita gizi buruk bertmbah di Kota Tanjungbalai setelah ditemukannya seorang balita usia 11 bulan bernama Muhammad Rizki yang berdomisili di Jalan Anggur Lingk IV Kelurahan Pantai Johor, Kecamatan Datuk Bandar daerah setempat.
          
Penelusuran di lapangan, Kamis, balita tersebut putra dari pasangan Surip dan Irma. Terlihat tubuh dan kesehatannya cukup memprihatinkan dengan kondisi kurus, mata cekung dengan berat badan hanya 4,5 kilogram serta punya cacat bawaan lahir yakni bibir sumbing.
           
Kepada pers, Surip orang tua bayi itu mengatakan, putranya itu merupakan anak ke empat dari buah perkawinannya dengan Irma. Ia yang bekerja sebagai kuli bangunan membuat mereka dalam himpitan ekonomi sehingga untuk makan saja kesulitan.
           
"Jangankan untuk beli susu anak, makan saja kami hampir kesulitan. Pengganti susu terkadang istri saya hanya membuatkan air tajin," ujarnya.

Baca juga: Balita penderita gizi buruk meninggal
           
Selain itu, karena anaknya mengalami cacat bibir sumbing membuat makanan sebagai asupan giji tidak bisa masuk secara sempurna untuk dikonsumsi sebagaimana mestinya.
           
Ayah lima orang anak ini berharap kepada pihak-pihak terkait bisa memberikan solusi berupa bantuan untuk kesembuhan anaknya (Rizki) dari kekurangan gizi dan operasi bibir sumbing agar bisa hidup layak seperti keempat orang anak lainnya.
           
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Datuk Bandar, Drg Suri membenarkan adanya anak penderita gizi buruk di Kel Pantai Johor. Dia menyayangkan keluarga tersebut berasal dari luar kota sehingga tidak memiliki identitas seperti KK dan KTP yang beralamat di Kota Tanjungbalai.
          
Baca juga: KNPI kecam Dinas Kesehatan terkait gizi buruk

Karena keluarga itu tidak memiliki identitas kependudukan membuat pihaknya tidak bisa mengintervensi lebih jauh akibat. Padahal Muhammad Rizki bayi penderita gizi buruk dan bibir sumbing itu harus segera dilakukan tindakan medis berupa operasi agar makanan dapat masuk ke rongga mulut dengan sempurna.
          
"Walaupun mereka tak punya BPJS dan bukan warga Tanjungbalai, kami tetap memberi perhatian” katanya.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018