Rantauprapat, 14/9 (Antarasumut) - Umat Budha Kabupaten Labuhanbatu menyerahkan bantuan uang tunai melalui Aliansi Umat dan Ormas Islam (Al-UOIS) untuk krisis kemanusiaan di Myanmar.
Penyerahan yang di pimpin langsung Ketua Yayasan Budi Agung, Sujian di dampingi pengurus yayasan Sila Maitreya, Buddhis Jayanti serta tokoh etnis Tionghoa di Kab. Labuhanbatu.
Ketua Yayasan Budi Agung Kab. Labuhanbatu, Sujian menyampaikan, kegiatan amal ini merupakan kepedulian antar umat manusia dan jangan di nilai nominalnya tapi keikhlasan umat Budha atas krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.
Krisis kemanusiaan itu menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil sehingga merugikan keberagaman di Indonesia dan dapat menyebar di daerah-daerah.
Menurut pria yang akrab di sapa Acan ini, untuk mempererat keberagaman dan kebhinekaan dibutuhkan silaturrahmi antar umat beragama untuk menghalau perpecahan itu.
"Kami hadir karena kepedulian krisis kemanusiaan saudara-sauda kita disana dan perlu juga kita tingkatkan silaturrahmi," ujar Acan yang juga Ketua Etnis Tionghoa Kab. Labuhanbatu ini.
Menurutnya, dengan mempererat silaturrahmi dan berbagai informasi dapat menghalau provokasi perpecahan di daerah.
Sementara, Koordinator Al UOIS, Ustd. Rendy Fitriana menyambut baik pengalangan dana umat Budha Labuhanbatu sebagai wujud kepedulian keberagaman umat beragama di daerah.
Dia menjelaskan, dana tunai yang dihimpun dari sumbangan umat Budha di Kab. Labuhanbatu akan di salurankan ke aksi cepat tanggap (ACT) bersama dengan uang Rp30 juta dari hasil sumbangan yang di himpun dari warga Labuhanbatu.
Rendy menyampaikan, keprihatinan yang mendalam karena krisis Myanmar adalah konflik kemanusiaan yang di luar batas. Menurutnya, tidak seorangpun yang setuju dan mengecam atas tindakan kekerasan yang di lakaukan kepada umat Islam disana.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017