Medan, 29/8 (Antara) - Generasi muda Islam harus mampu menjadi garda terdepan untuk menjaga dan mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai konsensus kebangsaan yang sudah final.

"Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu sudah final sebagaimana amanat dari para pendiri bangsa," kata anggota DPR RI Fadly Nurzal dalam Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara di Medan, Selasa.

Menurut Fadly, saat ini banyak peristiwa yang mengganggu rasa nasionalisme berbangsa dan bernegara yang harus tetap disikapi secara bijaksana.

Sebagai kalangan terdidik dan calon intelektual, mahasiswa seharusnya tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk menghancurkan bangsa Indonesia itu.

Jika dinamika dan tantangan kebangsaan tersebut dapat dilalui dan disikap dengan bijaksana, pihaknya berkeyaknian Indonesia akan semakin maju.

"Menurut saya, berbagai gangguan dan cobaan nasionalisme tersebut adalah pertanda bangsa ini akan semakin maju," ucapnya.

Sejalan dengan itu, kata Fadly, generasi muda Islam perlu mengambil peran dan menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI yang sedang mengalami cobaan tersebut.

Untuk bisa mengambil peran tersebut, para generasi muda Islam sejak dini harus dibekali wawasan kebangsaan yang benar, sesuai peraturan perundang-undangan serta konsep berbangsa dan bernegara yang diwariskan para pendiri bangsa.

Peranan generasi muda semakin penting jika mendalami sejarah bangsa karena akan banyak ditemukan peran besar dari tokoh muda, ulama, kiyai dan para santri.

Para tokoh muda Islam kala itu berjuang dengan darah dan air mata tanpa pamrih demi kemajuan dan keutuhan bangsa.


"UUD 45, Pancasila, Kebinnekaan, NKRI adalah konsensus berbangsa yang tidak perlu lagi dipersoalkan, tapi justru dipertahankan," ujar politisi Partai Persatuan pembangunan (PPP) itu.


Selain menekankan pentingnya konsesnsus kebangsaan, Fadly Nurzal juga meningatkan generasi muda Islam untuk tidak pernah terlibat dalam peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.


Seluruh elemen bangsa telah sepakat bahwa narkoba telah menjadi "musuh bersama" karena dianggap sebagai cara biadab dalam menghancurkan generasi muda sebuah negara.


Narkoba juga bentuk penjajahan baru yang harus dilawan dengan sekuat tenaga oleh seluruh elemen bangsa, termasuk mahasiswa.


Sementara itu, Dekan FEBI UIN Sumatera Utara Dr Andri Soemitra menyampaikan apresiasinya karena dipilih sebagai tempat sosialisasi empat konsensus berbangsa tersebut.


Menurut dia, mahasiswa bukan hanya perlu dibekali ilmu-ilmu akademik dan intlektualitas semata, tetapi harus disertai juga dengan wawasan kebangsaan.


"Kita adalah bagian dari anak bangsa ini, maka tanggung jawab kita semua mempertahankannya sekaligus memajukannya," katanya. ***2***


(T.I023/B/I007/I007) 29-08-2017 17:45:49

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017