Medan, 5/7 (Antara) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Sumatera bagian utara menargetkan bisa menyalurkan pinjaman uang muka perumahan, kredit pemilikan rumah, kredit konstruksi, dan pinjaman renovasi perumahan sekitar Rp100 miliar.
"Memang tergolong kecil kalau dibandingkan angka secara nasional yang dipersiapkan BPJS Ketenagakerjaan untuk program manfaat layanan tambahan BPJS Ketenagakerjaan itu yang 2017 sebesar Rp5 triliun," ujar Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumatera bagian utara (Sumbagut) Umardin Lubis di Medan, Rabu.
Menurut dia yang didampingi beberapa eksekutif antara lain Kabag Pemasaran, Budi Pramono dan Kabag Pelayanan dr Suci Rahmad, BPJS Ketenagakerjaan mengalokasikan dana itu sebagai wujud nyata mendukung program pembangunan sejuta unit rumah.
Agar dana yang disiapkan itu dan diambil dari uang jaminan hari tua (JHT) tersebut bisa terserap, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan bukan hanya mensosialisasikan program di tengah maayarakat, tetapi juga mempererat kerja sama dengan berbagai.pihak.
Mulai dengan perusahaan peserta hingga ke developer atau pengembang khusuanya yang membangun rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Dari prediksi pembiayaan tersebut memang belum ada yang terealisasi karena program tersebut baru berjalan mulai April," kata Umardin.
Untuk menghindari risiko, pengguna dana itu akan berurusan dengan perbankan.
"Pengguna manfaat itu baik pekerja dan perusahaan itu berurusan dalam pinjaman tersebut melalui bank," katanya.
Dengan pinjaman uang muka perumahan (PUMP), kredit pemilikan rumah (KPR), kredit konstruksi (KK), dan pinjaman renovasi perumahan (PRP) itu diharapkan masyarakat semakin mudah untuk memiliki rumah .
Dengan semakin mudah, otomatis mendukung pembangunan sejuta unit rumah yang diprogramkan Presiden Joko Widodo.
Untuk KPR, PUMP, dan PRP, BPJS Ketenagakerjaan menerapkan suku bunga rendah dan uang muka ringan.
Dia mengakui, hingga saat ini, BPJS Ketenagakerjaan hanya bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Memang tergolong kecil kalau dibandingkan angka secara nasional yang dipersiapkan BPJS Ketenagakerjaan untuk program manfaat layanan tambahan BPJS Ketenagakerjaan itu yang 2017 sebesar Rp5 triliun," ujar Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumatera bagian utara (Sumbagut) Umardin Lubis di Medan, Rabu.
Menurut dia yang didampingi beberapa eksekutif antara lain Kabag Pemasaran, Budi Pramono dan Kabag Pelayanan dr Suci Rahmad, BPJS Ketenagakerjaan mengalokasikan dana itu sebagai wujud nyata mendukung program pembangunan sejuta unit rumah.
Agar dana yang disiapkan itu dan diambil dari uang jaminan hari tua (JHT) tersebut bisa terserap, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan bukan hanya mensosialisasikan program di tengah maayarakat, tetapi juga mempererat kerja sama dengan berbagai.pihak.
Mulai dengan perusahaan peserta hingga ke developer atau pengembang khusuanya yang membangun rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Dari prediksi pembiayaan tersebut memang belum ada yang terealisasi karena program tersebut baru berjalan mulai April," kata Umardin.
Untuk menghindari risiko, pengguna dana itu akan berurusan dengan perbankan.
"Pengguna manfaat itu baik pekerja dan perusahaan itu berurusan dalam pinjaman tersebut melalui bank," katanya.
Dengan pinjaman uang muka perumahan (PUMP), kredit pemilikan rumah (KPR), kredit konstruksi (KK), dan pinjaman renovasi perumahan (PRP) itu diharapkan masyarakat semakin mudah untuk memiliki rumah .
Dengan semakin mudah, otomatis mendukung pembangunan sejuta unit rumah yang diprogramkan Presiden Joko Widodo.
Untuk KPR, PUMP, dan PRP, BPJS Ketenagakerjaan menerapkan suku bunga rendah dan uang muka ringan.
Dia mengakui, hingga saat ini, BPJS Ketenagakerjaan hanya bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017