Rantauprapat, 26/5 (Antarasumut) - Seekor satwa harimau sumatera tewas ditombak di Dusun Kuala Indah, Desa Terang Bulan Kecamatan Aek Natas, Labuhanbatu Utara setelah kerap memangsa ternak warga.
"Ya, sebelumnya kami mendapat laporan, Kamis (25/5) malam dari Kepala Desa Terang Bulan bahwa ada hewan harimau yang mati dan mau dievakuasi oleh BKSDA," kata Kapolsek Aek Natas, AKP. Rusbenny SIK ketika dihubungi, Jumat.
Ia menjelaskan, sempat terjadi perdebatan dengan warga setempat ketika mengevakuasi bangkai harimau yang telah dikubur selama 12 jam itu.
Namun, setelah melakukan negosiasi dibantu personil TNI dan petugas kepolisian, pihak warga akhirnya memperbolehkan mengambil bangkai hewan oleh BKSDA Wilayah 3 Sumut untuk diteliti dan diselidiki lebih lanjut.
"Sempat terjadi perdebatan alot, setelah disosialisasikan bahwa satwa harimau itu dilindungi, barulah warga mengijinkan membawanya," ujarnya.
Benny menuturkan, setelah dilihat bangkai harimau jantan dengan panjang 1,2 meter dan berat sekira 50 kilogram itu mengalami luka mengangga dibagian kepala dan leher akibat tusukan benda tajam. Kulit didahi hingga mata terkelupas hilang.
Sementara, Lembaga Tindakan Investigasi Memantau Ekosistem (TIME) Sumatera, Budi AW yang ikut mengevakuasi bangkai harimau sumatera itu menyangkan tindakan warga yang telah membunuh satwa dilindungi tersebut.
Menurutnya, turunnya harimau dari hutan ke pemukiman warga akibat rusak dan sempitnya kawasan hutan Kabupaten Labuhanbatu Utara menjadi areal perkebunan kelapa sawit, hingga satwa tersebut sulit mencari makan.
Dia berharap, warga yang bermukim di kawasan hutan, terkhusus di kawasan Bukit Barusan diberikan pemahaman dan pelatihan tentang jenis-jenis satwa yang dilindungi.
Karena informasi itu penting untuk keberlangsungan satwa langka dan menjaga ekosistem hewan langka di Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017