Medan, 15/10 (Antara) - Pemerintah Kota Medan terus melakukan normalisasi terhadap sejumlah drainase yang ada di kota itu dalam upaya meminimalisir terjadinya banjir akibat air yang melimpah ke badan jalan.
"Kita terus melakukan pengerukan di sejumlah drainase, karena banyak yang sudah mengalami pendangkalan maupun tersumbat, di antaranya drainase di Kelurahan Petisah Hulu," kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan di Medan, Sabtu.
Sejumlah drainase di Kelurahan Petisah Hulu banyak yang mengalami pendangkalan yang cukup parah dan banyak permukaan drainase yang dibeton untuk dijadikan lapak berjualan para pedagang kaki lima.
Akibat penutupan permukaan drainase oleh pedagang kaki lima, air hujan terhalang masuk dalam drainase sehingga menggenangi jalan maupun rumah penduduk.
"Di samping itu penutupan permukaan parit lama kelamaan menyebabkan parit tersumbat karena tidak dapat dikorek. Kondisi ini yang menyebabkan kawasan ini langganan banjir," katanya.
Untuk itulah sebelum dilakukan pengerukan, seluruh pedagang yang berjualan di atas permukaan drainase telah diminta untuk mengosongkan lokasi.
Setelah kosong barulah Dinas Bina Marga menghancurkan beton yang menutup permukaan parit dengan menggunakan alat berat, kemudian dilanjutkan dengan pembersihan drainase.
"Seluruh beton yang menutup permukaan parit kita bongkar guna mempermudah pengorekan parit," katanya.
Selanjutnya Syahnan berharap usai dilakukan pengorekan, camat dan lurah diminta melakukan pengawasan, termasuk melarang pedagang kaki lima menutup kembali permukaan drainase untuk lapak berjualan.
Di samping itu rutin mengajak warga menggelar gotong royong, minimal seminggu sekali sehingga parit tetap bersih.
"Insya Allah jika tidak tersumbat, parit dapat menampung debit air hujan sehingga tidak meluap menggenangi jalan maupun rumah warga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Kita terus melakukan pengerukan di sejumlah drainase, karena banyak yang sudah mengalami pendangkalan maupun tersumbat, di antaranya drainase di Kelurahan Petisah Hulu," kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan di Medan, Sabtu.
Sejumlah drainase di Kelurahan Petisah Hulu banyak yang mengalami pendangkalan yang cukup parah dan banyak permukaan drainase yang dibeton untuk dijadikan lapak berjualan para pedagang kaki lima.
Akibat penutupan permukaan drainase oleh pedagang kaki lima, air hujan terhalang masuk dalam drainase sehingga menggenangi jalan maupun rumah penduduk.
"Di samping itu penutupan permukaan parit lama kelamaan menyebabkan parit tersumbat karena tidak dapat dikorek. Kondisi ini yang menyebabkan kawasan ini langganan banjir," katanya.
Untuk itulah sebelum dilakukan pengerukan, seluruh pedagang yang berjualan di atas permukaan drainase telah diminta untuk mengosongkan lokasi.
Setelah kosong barulah Dinas Bina Marga menghancurkan beton yang menutup permukaan parit dengan menggunakan alat berat, kemudian dilanjutkan dengan pembersihan drainase.
"Seluruh beton yang menutup permukaan parit kita bongkar guna mempermudah pengorekan parit," katanya.
Selanjutnya Syahnan berharap usai dilakukan pengorekan, camat dan lurah diminta melakukan pengawasan, termasuk melarang pedagang kaki lima menutup kembali permukaan drainase untuk lapak berjualan.
Di samping itu rutin mengajak warga menggelar gotong royong, minimal seminggu sekali sehingga parit tetap bersih.
"Insya Allah jika tidak tersumbat, parit dapat menampung debit air hujan sehingga tidak meluap menggenangi jalan maupun rumah warga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016