Medan, 29/8 (Antara) - Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pihaknya akan membentuk pengamanan internal di rumah-rumah ibadah, seperti masjid, gereja, vihara dan lainnya untuk menjaga hal-hal tidak diingini.


"Kita tidak mau lagi terjadi peristiwa seperti teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Jalan Dr Mansyur Medan," kata Mardiaz di Medan, Senin, usai kegiatan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di gereja tersebut.


Olah TKP tersebut, dilaksanakan tim gabungan dari Polresta Medan, Brimob Polda Sumut dan Polda Sumut.


Kapolresta mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya segera mengumpulkan pengurus rumah ibadah tersebut, dan membahas perlunya pembentukan pengamanan internal.


"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan di rumah-rumah ibadah yang ada di Kota Medan," ujar Kombes Pol Mardiaz.


Ia mengatakan, Polresta Medan tidak ingin terulang lagi, peristiwa tersangka IAH (18) yang berpura-pura menjadi jemaat di gereja, dan kemudian melakukan penyerangan terhadap pastor Albert S Pandiangan yang akan memberikan kotbah.


Selain itu, katanya, tidak adanya pemeriksaan terhadap tas milik jemaat menyebabkana tidak diketahui barang yang mereka bawa ke dalam gereja.


"Kita tidak ingin lagi terjadi peristiwa seperti di gereja katolik tersebut," kata mantan Kapolres Mandailing Natal (Madina) itu.


Sebelumnya, seorang pemuda menyerang pastor di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansyur Medan dengan sebuah pisau sambil membawa tas yang diduga berisi bom, Minggu (28/8).


Pihak kepolisian mencatat dari hasil pemeriksaan bahwa ada niatnya untuk membunuh seorang rohaniawan dalam serangan di Gereja Katolik tersebut.


Usai berdialog dengan sejumlah saksi, Direktur Reskrim Umum Polda Sumut Kombes Pol Nur Falah mengatakan, pelaku berinisial IAH (18) masuk dan berpura-pura mengikuti misa di gereja tersebut.


Ketika pastor Albert S Pandiangan akan memberikan kotbah, pelaku mengejarnya hingga ke altar gereja.


Pelaku berupaya melukai pastor tersebut dengan pisau yang dibawanya, tetapi hanya mengenai bagian tangan.


Pelaku juga membawa sebuah tas yang berisi benda yang diduga bom, tetapi tidak meledak. Tas tersebut hanya mengeluarkan api dan asap.  

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016