Gunungsitoli, Sumut, 2/8 (Antara) - Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli hingga Juli 2016 telah menangani sebanyak 33 orang pasien yang menderita penyakit HIV/AIDS dan tiga diantaranya telah meninggal dunia.
"Tahun ini kita sudah menangani 33 pasien HIV/AIDS. Jumlah itu bertambah dari tahun sebelumnya sebanyak 25 pasien," kata Direktur RSUD Gunungsitoli dr.Julianus Dawolo di Gunungsitoli, Selasa.
Ia mengatakan, RSUD Gunungsitoli telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan sebagai salah satu Rumah Sakit yang bisa menangani penderita HIV/AIDS sejak tahun 2015,
Kini rumah sakit itu bisa mendapat obat untuk penderita HIV/AIDS melalui rekomendasi Kemenkes RI.
"Tidak semua Rumah Sakit bisa menangani penderita HIV/AIDS, karena obat untuk mengobati penderita HIV/AIDS tidak diperjual belikan di apote.Yang bisa mendapat obatnya, hanya rumah sakit yang telah ditunjuk Kemenkes saja," katanya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan, para penderita HIV/AIDS yang berobat ke RSU Gunungsitoli sebagian besar tidak dirawat inap, dan hanya diterapkan rawat jalan.
Kepada penderita HIV/AIDS yang belum mendapat penanganan, dia mengimbau untuk berobat ke RSU Gunungsitoli, dan pihaknya menjamin kerahasiaan identitas para penderita.
"Kepada masyarakat, kami minta untuk tidak mengucilkan penderita HIV/AIDS. Karena hal itu malah menambah beban mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Tahun ini kita sudah menangani 33 pasien HIV/AIDS. Jumlah itu bertambah dari tahun sebelumnya sebanyak 25 pasien," kata Direktur RSUD Gunungsitoli dr.Julianus Dawolo di Gunungsitoli, Selasa.
Ia mengatakan, RSUD Gunungsitoli telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan sebagai salah satu Rumah Sakit yang bisa menangani penderita HIV/AIDS sejak tahun 2015,
Kini rumah sakit itu bisa mendapat obat untuk penderita HIV/AIDS melalui rekomendasi Kemenkes RI.
"Tidak semua Rumah Sakit bisa menangani penderita HIV/AIDS, karena obat untuk mengobati penderita HIV/AIDS tidak diperjual belikan di apote.Yang bisa mendapat obatnya, hanya rumah sakit yang telah ditunjuk Kemenkes saja," katanya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan, para penderita HIV/AIDS yang berobat ke RSU Gunungsitoli sebagian besar tidak dirawat inap, dan hanya diterapkan rawat jalan.
Kepada penderita HIV/AIDS yang belum mendapat penanganan, dia mengimbau untuk berobat ke RSU Gunungsitoli, dan pihaknya menjamin kerahasiaan identitas para penderita.
"Kepada masyarakat, kami minta untuk tidak mengucilkan penderita HIV/AIDS. Karena hal itu malah menambah beban mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016