Padangsidimpuan 28/6 (Antarasumut)- Menjelang lebaran 1437 H sejumlah pedagang menjajakan Kue Kering yang dijual di Alaman Bolak, kota Padangsidimpuan.

Kue kering atau disebut kue Lebaran, salah satu hal yang penting di Hari Raya Idul Fitri. Silaturahmi di hari besar keagamaan, tentunya tidak lengkap rasanya tanpa ada kue tersebut sebagai pelengkap rumah menunggu kedatangan tamu untuk saling bermaaf-maafan.

Aktivitas jual beli kue khas Lebaran ini sudah mulai ramai dijajakkan para pedagang. Seperti di Pasar Parbukoan Alaman Nabolak Padang Nadimpu, kota Padangsidimpuan, di mana seminggu menjelang Lebaran keberadaan penjual kue itu sudah mulai terlihat di pasar, berbagai jenis kue ada di sana. Selain itu, pedagang juga menawarkan harga yang relatif masih terjangkau.

Anna (45), seorang pedagang kue lebaran di Pasar Parbukoan Alaman Nabolak Padang Nadimpu, Selasa mengatakan, dari sekian banyak jenis kue lebaran yang diperdagangkan antara lain, Kue Nastar, Kue Rose, Kue Salju, Kue Kelapa, Kue Almond, Kara koling Salju, Kue Kacang, Kue Bawang hingga Kacang Sor. Harga Kue itu pun ditimbang secara kiloan.

Harga kue berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram, naik Rp 5 ribu dari tahun lalu. Kalau saat ini masih sepi,” kata seorang pedagang di antara 20-an pedagang lainnya.

Umumnya, penjualan kue lebaran masih terbilang sepi, namun menurut sejumlah pedagang yang berada di Pasar Parbukoan Alaman Bolak itu, permintaan kue yang biasa disajikan dalam menjamu tamu lebaran itu akan mulai meningkat seiring mendekati hari H Idul Fitri.

“Peningkatan permintaanya pada empat hingga tiga hari menjelang lebaran, itu paling banyak,” ujarnya.
Untuk harga kue tersebut, harga jenis kue yang paling rendah adalah Kue Bangkit dan Kue Bawang.

Sementara untuk jenis Kue Kacang, Kue Kenari, Kue Kelapa, Kue Salju serta Kue Rose dan Kue Nastar seharga Rp 70 ribu per kilogram. Kue dari pedagang ini tak diragukan lagi rasanya, karena menurut pengakuan mereka, umumnya pedagang sudah turun temurun berjualan kue yang sama pada saat menjelang lebaran. Bahkan ada yang sudah puluhan tahun, yang diteruskan oleh keluarganya masing-masing
”Kalau berdagang kue sudah lama, saya ikut sejak tahun 1992. Memang menjual kue lebaran hanya menjelang lebaran begini saja,” kata Sahran, pedagang lainnya dan mengaku kue yang dijualnya merupakan racikan sendiri.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016