Langkat, Sumut, 19/7 (Antara) - Realisasi panen jagung petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sudah mencapai 9.902 hektare, terutama di daerah yang selama ini produksi jagungnya tinggi seperti di Sei Bingei, Sirapit, dan Bahorok.


"Keberhasilan panen jagung ini menunjukkan Langkat tetap menjadi salah satu penyumbang keberhasilan swasembada pangan di Sumatera Utara," kata Kepala Dinas Pertanian Langkat Nasiruddin di Stabat, Selasa.


Menurut Nasiruddin, Pemprov Sumatera Utara melalui Dinas Pertanian sudah menargetkan untuk pertanaman jagung di Langkat Tahun 2016 seluas 23.410 hektare.


Untuk itu instansinya juga sudah melakukan pemetaan terutama di kecamatan yang potensial untuk ditanami jagung agar produksinya bisa meningkat.


"Selain tanaman padi daerah ini juga meruakan penghasil terbesar tanaman jagung untuk Sumatera Utara dan kita selalu memeberikan konbstribusi yang besar bagi peningkatan ketahanan pangan di provinsi ini," katanya.


Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Langkat Yusfik Helmi menjelaskan, saat ini juga sudah panen kedelei seluas 189 hektare, kacang tanah seluas 268 hektare, kacang hijau seluas 230 hektare, ubi kayu seluas 353 hektare, dan ubi jalar 120 hektare.


Selain itu juga sudah panen cabai seluas 114 hektare, kacang panjang seluas 207 hektare, terong seluas 85 hektare, tomat seluas sembilan hektare, ketimun seluas 103 hektare, semangka seluas 116 hektare, bayam 46 hektare, kembang kol dua hektare sawi 46 hektare, dan kangkung 26 hektare.


"Kesemuanya yang panen ini dipasarkan, selain di Langkat, termasuk juga Binjai, Medan, dan Deli Serdang, terutama di berbagai pasar tradisional yang ada dan pasokan dari hasil panen petani daerah ini sangat dinantikan para agen mau pun penjual," katanya.  

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016