Seirampah, Sumut, 15/6 (Antara) - Pemkab Serdang Bedagai, Sumatera Utara, terus berupaya mendorong budaya literasi gemar membaca dalam upaya menghadapi kondisi semakin menurunnya minat membaca di kalangan generasi muda.
"Hal ini telah dibuktikan dengan deklarasi gerakan budaya membaca serta pemecahan rekor MURI untuk kategori menulis resensi buku bacaan secara massal," kata Bupati Serdang Bedagai Soekirman di Seirampah, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini Serdang Bedagai menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Sumatera Utara yang telah membudayakan literasi di sekolah dengan melaksanakan wajib membaca 15 menit setiap harinya sebelum memulai pelajaran di sekolah-sekolah.
Kemudian pada hari Sabtu setiap minggunya, para siswa diwajibkan melakukan literasi terhadap materi yang sudah dibaca setiap harinya.
Itu dimaksudkan agar seorang anak tidak hanya bisa membaca dengan lancar, melainkan juga harus dapat memahami dan merepresentasikan kembali materi yang telah dibacanya.
Disamping itu juga gerakan gemar membaca tersebut tentunya membutuhkan dukungan semua elemen masyarakat, tidak hanya pemerintah daerah.
"Tidak cukup hanya mengandalkan sekolah semata untuk menumbuhkan minat budaya membaca melainkan seluruh elemen masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, budaya literasi gemar membaca dilakukan dalam menghadapi perubahan dunia dan pendidikan merupakan senjata paling ampuh untuk memenangkan persaingan masa depan.
Salah satu kunci penting untuk memenangkan kompetensi masa
depan adalah semua anak bangsa harus memiliki kemampuan SDM yang unggul, berkarakter, sekaligus juga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Itu telah sesuai dengan Nawacita, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan
dan pelatihan dengan program `Indonesia Pintar`," katanya. ***4***
(T.KR-JRD/C/I023/I023) 15-06-2016 16:46:58
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Hal ini telah dibuktikan dengan deklarasi gerakan budaya membaca serta pemecahan rekor MURI untuk kategori menulis resensi buku bacaan secara massal," kata Bupati Serdang Bedagai Soekirman di Seirampah, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini Serdang Bedagai menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Sumatera Utara yang telah membudayakan literasi di sekolah dengan melaksanakan wajib membaca 15 menit setiap harinya sebelum memulai pelajaran di sekolah-sekolah.
Kemudian pada hari Sabtu setiap minggunya, para siswa diwajibkan melakukan literasi terhadap materi yang sudah dibaca setiap harinya.
Itu dimaksudkan agar seorang anak tidak hanya bisa membaca dengan lancar, melainkan juga harus dapat memahami dan merepresentasikan kembali materi yang telah dibacanya.
Disamping itu juga gerakan gemar membaca tersebut tentunya membutuhkan dukungan semua elemen masyarakat, tidak hanya pemerintah daerah.
"Tidak cukup hanya mengandalkan sekolah semata untuk menumbuhkan minat budaya membaca melainkan seluruh elemen masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, budaya literasi gemar membaca dilakukan dalam menghadapi perubahan dunia dan pendidikan merupakan senjata paling ampuh untuk memenangkan persaingan masa depan.
Salah satu kunci penting untuk memenangkan kompetensi masa
depan adalah semua anak bangsa harus memiliki kemampuan SDM yang unggul, berkarakter, sekaligus juga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Itu telah sesuai dengan Nawacita, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan
dan pelatihan dengan program `Indonesia Pintar`," katanya. ***4***
(T.KR-JRD/C/I023/I023) 15-06-2016 16:46:58
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016