Medan, 26/5 (Antara) - Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara memprogramkan pengembangan kepiting dan kerapu di perairan Kabupaten Langkat setelah budi daya laut jenis ikan kakap putih berhasil dilakukan Belawan.


"Budi daya laut akan terus dikembangkan dengan berbagai jenis sesuai daerahnya masing-masing. Ada rencana kepiting dan kerapu akan dikembangkan di Langkat setelah ikan kakap putih di Belawan," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Sumut, Zonny Waldy di Medan, Kamis,


Dia tidak menyebutkan lokasi tepat pengembangan kepiting itu dan berapa luasannya dengan alasan masih dibicarakan dan dalam persiapan.


"Yang pasti programnya akan dijalankan dengan sistem pengembangan ikan kakap putih di Belawan," ujar Zonny Waldy.


Pengembangan akan melibatkan kelompok tani yang tentunya sebelumnya mendapat pembinaan termasuk dalam penggunaan bibit yang berkualitas.


"Kalau kepiting dan kerapu berhasil di Langkat menyusul keberhasilan kakap putih di Belawan dan kerapu di Sibolga, pasarnya dipastikan tidak ada masalah. 34 perusahaan industri di Sumut siap menampung hasil petani/nelayan," katanya.


Adapun penggunaan kelompok tani sejalan dengan program pemerintah dalam budi daya laut yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan petani ikan, memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja produktif dalam Sub Sektor Perikanan hingga menjaga keamanan laut," katanya.


Bahkan, diharapkan budi daya laut itu bisa meningkatkan ekspor dan mengurangi impor hasil perikanan.


"Dengan pengembangan budi daya laut berupa kakap putih dan ditambah kepiting, setelah sebelumnya ada kerapu dan bawal, maka produksi hasil laut Sumut di 2014 yang masih sekitar 45.000 ton dipastikan meningkat pesat di tahun-tahun selanjutnya," katanya.


Keoptimisan itu mengacu pada sudah adanya hasil yang cukup besar di hasil panen ikan kakap putih di Belawan yang sudah mencapai 20 ton .


"Diharapkan secara keseluruhan budi daya laut di Sumut tahun ini menambah produksi hasil perikanan daerah hingga minimal 100 ton," katanya.


Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto, mengatakan kakap putih memiliki potensi ekspor cukup besar karena diminati konsumen di berbagai negara.


"Beda dengan kerapu yang pasar ekspornya terbatas, justru kakap putih banyak peminatnya," katanya.


Oleh karena itu, dewasa ini KKP berupaya membantu nelayan/petani ikan di berbagai daerah khususnya Sumut mengembangkan kakap putih itu. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016