Nias, 4/5 (Antarasumut) -Hingga saat ini, sebanyak 1500 kepala keluarga yang ada di Kota Gunungsitoli masih belum menikmati listrik dari PLN. Perekonomian di Pulau Nias sangat membutuhkan listrik.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Gunungsitoli Ir.lakhomizaro Zebua pada rapat koordinasi masalah kelistrikan di Kepulauan Nias yang dihadiri Ketua Komite II, DPD RI Parlindungan Purba, SH, MM bersama kepala daerah se Kepulauan Nias di Aula kantor Bupati Nias, Desa Ononamolo I Lot, Kota Gunungsitoli, Selasa.
"Permasalahan terjadi akibat sistem yang berlaku di PLN. Mengapa Kepulauan Nias yang menjadi sasaran. Kepada ketua komite II, DPD RI Parlindungan Purba, SH, MM, kami nyatakan tetap bersama bapak, dan kedepan kami minta komitmen bapak,†ujar Wali Kota Gunungsitoli Ir.Lakhomizaro Zebua.
Wali Kota Gunungsitoli juga menyatakan, Pemerintah Kota Gunungsitoli siap mendukung penuh harapan Bupati Nias untuk langkah langkah ke depan membantu investor kelistrikan yang masuk ke Pulau Nias.
Pemko Gunungsitoli siap membantu, dan Pemko Gunungsitoli tidak akan mempersulit investor yang masuk di Pulau Nias, baik itu dalam bidang pelayanan, dan berharap program tersebut tidak tanggung tanggung.
Kepada DPD RI, Pemko Gunungsitoli juga berharap agar regulasi kerjasama PLN dengan investor diperbaiki, seba jika masih seperti sekarang ini, masalah kelistrikan tetap akan terus seperti yang terjadi di Kepulauan Nias.
"Perekonomian Pulau Nias sangat membutuhkan listrik. Jika listrik mati, kami di Nias seperti pelan pelan mati. Jangan karena Nias sudah diagendakan sebagai 1 Propinsi, sehingga kami di Pulau Nias pelan pelan dihancurkan dari segi ekonomi,†tegas Wali Kota Gunungsitoli.
Mengenai informasi mengundang Presiden Jokowi ke Pulau Nias, Wali Kota Gunungsitoli menyerahkan sepenuhnya kepada yang lebih senior atau Bupati Nias Drs.Sokhiatulo Laoli, MM. Pemko Gunungsitoli berharap Presiden Jokowi bisa datang ke Nias, supaya Presiden bisa langsung melihat kondisi Kepulauan Nias.
Menentukan Zona Listrik Tiap Wilayah
Sebelumnya, Bupati Nias Selatan DR.Hilarius Duha mengatakan jika masalah kelistrikan di Nias bisa terjadi karena laporan dari bawah ke atas tidak jelas. Dia berharap pemadaman dapat segera teratasi, dan mengusulkan supaya zona listrik dibagi setiap daerah.
Tujuannya, supaya setiap daerah atau Kabupaten/Kota di Pulau Nias bisa tahu berapa kekurangan pasokan listrik di wilayahnya masing masing.
Dia juga memastikan, jika ada investor yang masuk, Pemkab Nisel tidak mempermasalahkan pembangkit listrik apa yang akan dibangun, dan hanya berharap seluruh masyarakat dapat menikmati penerangan listrik.
Sering Padam di Nias Barat
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Nias Barat Khinoki Waruwu memberitahu, hingga saat ini kondisi kelistrikan di Nias Barat sangat memprihatinkan.
Listrik di Nias Barat hingga saat ini masih sering padam, dan masyarakat Nias Barat sangat membutuhkan penerangan.
“Melihat ekspost yang dilakukan PLN barusan, saya sangat kecewa. Kalau kita hanya menunggu, masalah kelistrikan di Pulau Nias tidak akan teratasi. Kepada DPD RI kami memberitahu, jika PLN tidak kita desak, PLN akan main main, dan 1 sampai 2 tahun lagi masalah kelistrikan di Pulau Nias masih seperti ini,†sesalnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Gunungsitoli Ir.lakhomizaro Zebua pada rapat koordinasi masalah kelistrikan di Kepulauan Nias yang dihadiri Ketua Komite II, DPD RI Parlindungan Purba, SH, MM bersama kepala daerah se Kepulauan Nias di Aula kantor Bupati Nias, Desa Ononamolo I Lot, Kota Gunungsitoli, Selasa.
"Permasalahan terjadi akibat sistem yang berlaku di PLN. Mengapa Kepulauan Nias yang menjadi sasaran. Kepada ketua komite II, DPD RI Parlindungan Purba, SH, MM, kami nyatakan tetap bersama bapak, dan kedepan kami minta komitmen bapak,†ujar Wali Kota Gunungsitoli Ir.Lakhomizaro Zebua.
Wali Kota Gunungsitoli juga menyatakan, Pemerintah Kota Gunungsitoli siap mendukung penuh harapan Bupati Nias untuk langkah langkah ke depan membantu investor kelistrikan yang masuk ke Pulau Nias.
Pemko Gunungsitoli siap membantu, dan Pemko Gunungsitoli tidak akan mempersulit investor yang masuk di Pulau Nias, baik itu dalam bidang pelayanan, dan berharap program tersebut tidak tanggung tanggung.
Kepada DPD RI, Pemko Gunungsitoli juga berharap agar regulasi kerjasama PLN dengan investor diperbaiki, seba jika masih seperti sekarang ini, masalah kelistrikan tetap akan terus seperti yang terjadi di Kepulauan Nias.
"Perekonomian Pulau Nias sangat membutuhkan listrik. Jika listrik mati, kami di Nias seperti pelan pelan mati. Jangan karena Nias sudah diagendakan sebagai 1 Propinsi, sehingga kami di Pulau Nias pelan pelan dihancurkan dari segi ekonomi,†tegas Wali Kota Gunungsitoli.
Mengenai informasi mengundang Presiden Jokowi ke Pulau Nias, Wali Kota Gunungsitoli menyerahkan sepenuhnya kepada yang lebih senior atau Bupati Nias Drs.Sokhiatulo Laoli, MM. Pemko Gunungsitoli berharap Presiden Jokowi bisa datang ke Nias, supaya Presiden bisa langsung melihat kondisi Kepulauan Nias.
Menentukan Zona Listrik Tiap Wilayah
Sebelumnya, Bupati Nias Selatan DR.Hilarius Duha mengatakan jika masalah kelistrikan di Nias bisa terjadi karena laporan dari bawah ke atas tidak jelas. Dia berharap pemadaman dapat segera teratasi, dan mengusulkan supaya zona listrik dibagi setiap daerah.
Tujuannya, supaya setiap daerah atau Kabupaten/Kota di Pulau Nias bisa tahu berapa kekurangan pasokan listrik di wilayahnya masing masing.
Dia juga memastikan, jika ada investor yang masuk, Pemkab Nisel tidak mempermasalahkan pembangkit listrik apa yang akan dibangun, dan hanya berharap seluruh masyarakat dapat menikmati penerangan listrik.
Sering Padam di Nias Barat
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Nias Barat Khinoki Waruwu memberitahu, hingga saat ini kondisi kelistrikan di Nias Barat sangat memprihatinkan.
Listrik di Nias Barat hingga saat ini masih sering padam, dan masyarakat Nias Barat sangat membutuhkan penerangan.
“Melihat ekspost yang dilakukan PLN barusan, saya sangat kecewa. Kalau kita hanya menunggu, masalah kelistrikan di Pulau Nias tidak akan teratasi. Kepada DPD RI kami memberitahu, jika PLN tidak kita desak, PLN akan main main, dan 1 sampai 2 tahun lagi masalah kelistrikan di Pulau Nias masih seperti ini,†sesalnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016