Langkat, Sumut, 17/4 (Antara) - Warga Stabat Lama Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara meminta pemerintah daerah setempat untuk memperbaiki jalan yang rusak menuju enam desa di daerah ini.


"Jalan utama ini rusak disebabkan truk perusahaan tambang pasir dan batu yang melebihi tonase, sehingga menyebabkan kerusakan jalan menjadi penuh dengan lubang," kata salah seorang warga Wampu Bahrum Sitompul, di Wampu, Minggu.


Akibat kerusakan jalan ini warga enam desa yang ada di Kecamatan Wampu itu, kini harus ekstra hati-hati bila melintas hendak menuju ibu kota Kabupaten Langkat, Stabat, katanya lagi.


"Kerusakan jalan ini disebabkan truk penambangan pasir dan batu koral dan kerikil yang diangkut dari kawasan itu, dan akibatnya badan jalan tidak mampu menahan muatan truk," ujarnya.


Jalan yang rusak menimbulkan abu dan debu di musim kemarau seperti sekarang ini, dan saat hujan turun lubang di badan jalan menjadi kolam-kolam kecil.


"Malah sejumlah warga pernah jatuh dan terluka akibat tidak mengetahui badan jalan penuh dengan lubang ketika hujan turun membasahi badan jalan," kata dia.


Sedangkan kapasitas jalan yang dibangun Pemerintah Kabupaten Langkat selama ini dengan dana APBD hanya untuk kapasitas empat ton saja, padahal truk yang melintas kapasitasnya 10 ton sampai 20 ton.


"Kami meminta agar Pemkab Langkat segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut, agar aktivitas warga bisa normal dan tidak terkendala karena kerusakan jalan itu," ujar dia lagi.


Warga lainnya Selamat meminta agar pihak kecamatan maupun Pemkab Langkat segera menutup seluruh penambangan galian C, seperti penambangan pasir, koral, kerikil, dan tanah timbun yang ada di kawasan itu.


"Kontribusi mereka tidak seberapa buat pembangunan, namun berapa besar dana yang dikeluarkan hampir setiap tahun harus memperbaiki jalan yang rusak itu," katanya.


"Baru saja jalan diperbaiki, sekarang sudah hancur kembali karena tonase yang melebihi dari kendaraan angkutan truk galian C, sehingga berakibat jalan semakin rusak," kata dia pula.*

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016