Labuhanbatu Selatan, 3/2 (Antarasumut) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhanbatu Selatan meminta Dinas Pekerjaan Umum tingkat Provinsi Sumatra Utara segera memperhatikan saluran parit di Jalinsum Torgamba Kab. Labuhanbatu Selatan
Wakil Ketua Komisi C DPRD Labusel Ramot Marbun, Rabu mengatakan, terjadinya tanah lonsor yang nyaris mengenai rumah warga akibat hujan deras di Dusun Cikampak Desa Aek Batu Kecamatan Torgamba.
Sudah selayak Dinas Pekerjaan Umum Tingkat Provinsi Sumatra Utara agar dapat memperhatikan kondisi saluran parit yang berada di balai jalan nasional tersebut.
Mengingat, kata dia, dikala hujan turun, dimana saluran parit di balai jalan nasional yang sangat minim dalam menampung debit air dikala hujan datang.
Sehingga arus air yang begitu besarnya, dikawatirkan akan terus mengikis tanah berhimbas mengenai pemukiman warga setempat.
"Makanya, saya secara pribadi meminta agar Dinas PU tingkat Provsu segera bangun parit parmanen, karena jika dibiarkan akibatnya bisa fatal, terjadi tanah lonsor berkelanjuta, yang dikawatirkan bisa merobohkan perumahan warga di sekitar jalan tersebut," katanya.
Lontung Pandiangan warga Dusun Cikampak Tengah bertempat tinggal di kilometer 359/360 Jalinsum Torgamba merasa khawatir dikala hujan deras tiba karena sering terjadi tanah lonsor di areal Jalinsum.
Bahkan beberapa hari yang lalu tanah lonsor yang mengkikis tanah akibat debit air yang besar hampir mengenai rumahnya. Karena di seputaran Jalinsum paritnya tidak berfungsi untuk menahan debit air yang datang dari hulu parit tersebut.
Meskipun, kata dia, untuk dilokasi tanah lonsor didekat rumahnya sudah sering kali dibangun tembok-tembok penahan bahkan berpindah-pindah dinding. Namun tetap saja tanah yang diareal Jalinsum mengalami kelongsoran dengan ketinggian mencapai 4 meter yang hampir mendekati dinding rumahnya tersebut.
"Kalau malam hari hujan datang, pastinya saya was-was di rumah. Apalagi sebelumnya tanah yang longsor sudah mendekati dinding rumah," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016