Gunungsitoli, 19/2 (Antarasumut) - Tuntut peningkatan akreditas, fasilitas kampus dan penuntasan kasus penggelapan uang kampus, ratusan mahasiswa Institut Keguruan dan Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli melakukan unjukrasa.
Unjukrasa yang digelar di komplek kampus IKIP Gunungsitoli, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Saombo, Kota Gunungsitoli nyaris ricuh.
Wakil pimpinan aksi unjukrasa mahasiswa Terius Telaumbanua yang ditemui di komplek kampus IKIP Gunungsitoli mengaskan, aksi yang mereka gelar adalah aksi damai. Hal tersebut dibuktikan hingga unjukrasa hari ketiga, tidak ada pengurusakan atau coretan yang dilakukan mahasiswa pada bangunan kampus.
“Tuntutan kami terkait janji Rektor IKIP Gunungsitoli yang hingga saat ini tidak pernah ditepati. Kami menginginkan bukti dan fakta janji sebelumnya, seperti perbaikan sarana dan prasarana atau pengadaan kursi, papan tulis dan Wifi kampus, penuntasan kasus hukum penggelapan uang kampus oleh bendahara sebesar Rp 1,2 milliar, dan peningkatan akreditas IKIP Gunungsitoli dari akreditas C menjadi akreditas B,†ungkap Terius.
Janji rektor IKIP Gunungsitoli Drs.Bezisokhi Laoli, MM hingga saat ini tidak terealisasi, bahkan rektor IKIP marah dan menantang mahasiswa melapor sendiri jika mempertanyakan tindaklanjut kasus penggelepan uang kampus yang dilakukan bendahara IKIP Gunungsitoli yang kini ditangani Polisi Resor Nias atas laporan Rektor IKIP Gunungsitoli.
Rektor IKIP sejak dulu memberi angin segar kepada mahasiswa jika akreditas IKIP Gunungsitoli akan naik dari C menjadi akreditas B. Hasilnya hingga kini nihil besar menurut Terius Telaumbaua, padahal perguruan lain yang satu yayasan dengan IKIP Gunungsitoli seperti STIE Pembangunan Nias dan Akademi Keperawatan (Akper) Kabupaten Nias telah akreditas B.
“Kami berharap IKIP Gunungsitoli dapat ditingkatkan akreditasnya dari akreditas C menjadi akreditas B. Saat ini, alumni mahasiswa yang kampusnya akreditas C tidak dapat diterima pada pelamaran pegawai negeri sipil, bahkan pada penerimaan pegawai BPS kemarin, alumni IKIP Gunungsitoli tidak diterima karena akreditas C,†ujarnya.
Menurut Terius, aksi yang mereka lakukan ada pro dan kontra antar mahasiswa. Dia menegaskan, mereka tidak mau adu fisik dengan sesama mahasiswa, dan menyesali sikap mahasiswa yang ingin membunuh temannya sendiri, padahal aksi yang mereka lakukan untuk kepentingan umum, dan apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka mereka akan terus menggelar unjukrasa hingga tuntutan mereka direalisasikan.
Rektor IKIP Gunungsitoli Drs.Bezisokhi Laoli, MM yang ditemui ditempat yang sama mengakui, aksi mahasiswa terkait peningkatan sarana dan prasarana kampus seperti perbaikan kursi dan pengadaan WIfI, peningkatan akreditas dan penuntasan kasus penggelapan uang kampus oleh bendahara sebesar Rp 1,2 milliar.
Soal sarana dan prasarana kampus, dia menernagkan jika kursi telah dipesan sebanyak 100 kursi, sedangkan mengenai WIfI, mereka telah bekerjasama dengan pengusaha dari Siantar, dan jaringan Wifi sedang pengerjaan, bahkan telah sampai di depan kampus.
Mengenai kasus penggelapan uang kampus, kasusnya telah ditangani Polres Nias, dan telah ditingkatkan dari penyelidikan kepenyidikan. Sedangkan soal akreditas, dia menernagkan jika sedang pengusulan. Dari delapan bidang studi di IKIP Gunungsitoli , telah diusulkan dua bidang studi untuk menjadi akreditas B dan sedang proses.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Unjukrasa yang digelar di komplek kampus IKIP Gunungsitoli, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Saombo, Kota Gunungsitoli nyaris ricuh.
Wakil pimpinan aksi unjukrasa mahasiswa Terius Telaumbanua yang ditemui di komplek kampus IKIP Gunungsitoli mengaskan, aksi yang mereka gelar adalah aksi damai. Hal tersebut dibuktikan hingga unjukrasa hari ketiga, tidak ada pengurusakan atau coretan yang dilakukan mahasiswa pada bangunan kampus.
“Tuntutan kami terkait janji Rektor IKIP Gunungsitoli yang hingga saat ini tidak pernah ditepati. Kami menginginkan bukti dan fakta janji sebelumnya, seperti perbaikan sarana dan prasarana atau pengadaan kursi, papan tulis dan Wifi kampus, penuntasan kasus hukum penggelapan uang kampus oleh bendahara sebesar Rp 1,2 milliar, dan peningkatan akreditas IKIP Gunungsitoli dari akreditas C menjadi akreditas B,†ungkap Terius.
Janji rektor IKIP Gunungsitoli Drs.Bezisokhi Laoli, MM hingga saat ini tidak terealisasi, bahkan rektor IKIP marah dan menantang mahasiswa melapor sendiri jika mempertanyakan tindaklanjut kasus penggelepan uang kampus yang dilakukan bendahara IKIP Gunungsitoli yang kini ditangani Polisi Resor Nias atas laporan Rektor IKIP Gunungsitoli.
Rektor IKIP sejak dulu memberi angin segar kepada mahasiswa jika akreditas IKIP Gunungsitoli akan naik dari C menjadi akreditas B. Hasilnya hingga kini nihil besar menurut Terius Telaumbaua, padahal perguruan lain yang satu yayasan dengan IKIP Gunungsitoli seperti STIE Pembangunan Nias dan Akademi Keperawatan (Akper) Kabupaten Nias telah akreditas B.
“Kami berharap IKIP Gunungsitoli dapat ditingkatkan akreditasnya dari akreditas C menjadi akreditas B. Saat ini, alumni mahasiswa yang kampusnya akreditas C tidak dapat diterima pada pelamaran pegawai negeri sipil, bahkan pada penerimaan pegawai BPS kemarin, alumni IKIP Gunungsitoli tidak diterima karena akreditas C,†ujarnya.
Menurut Terius, aksi yang mereka lakukan ada pro dan kontra antar mahasiswa. Dia menegaskan, mereka tidak mau adu fisik dengan sesama mahasiswa, dan menyesali sikap mahasiswa yang ingin membunuh temannya sendiri, padahal aksi yang mereka lakukan untuk kepentingan umum, dan apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka mereka akan terus menggelar unjukrasa hingga tuntutan mereka direalisasikan.
Rektor IKIP Gunungsitoli Drs.Bezisokhi Laoli, MM yang ditemui ditempat yang sama mengakui, aksi mahasiswa terkait peningkatan sarana dan prasarana kampus seperti perbaikan kursi dan pengadaan WIfI, peningkatan akreditas dan penuntasan kasus penggelapan uang kampus oleh bendahara sebesar Rp 1,2 milliar.
Soal sarana dan prasarana kampus, dia menernagkan jika kursi telah dipesan sebanyak 100 kursi, sedangkan mengenai WIfI, mereka telah bekerjasama dengan pengusaha dari Siantar, dan jaringan Wifi sedang pengerjaan, bahkan telah sampai di depan kampus.
Mengenai kasus penggelapan uang kampus, kasusnya telah ditangani Polres Nias, dan telah ditingkatkan dari penyelidikan kepenyidikan. Sedangkan soal akreditas, dia menernagkan jika sedang pengusulan. Dari delapan bidang studi di IKIP Gunungsitoli , telah diusulkan dua bidang studi untuk menjadi akreditas B dan sedang proses.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016