Medan, 15/12 (Antara) - Badan Pusat Statistik atau BPS akan melaksanakan Sensus Ekonomi 2016 untuk mendata seluruh sektor usaha secara menyeluruh kecuali sektor pertanian di seluruh Indonesia.
Kepala BPS Sumut, Wien Koesdiatmono di Medan, Selasa, mengatakan, sensus ekonomi dilaksanakan 10 tahun sekali dimana terakhir dilakukan pada 2006.
"SE (Sensus Ekonomi) tahun 2016 adalah yang ke-4 sejak dilakukan tahun 1986," katanya pada acara Sosialisasi SE-2016 dengan tema "Menyediakan Informasi Untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bisnis".
Menurut dia, pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian.
Bahkan sensus bisa mendapatkan informasi dasar dan karateristiknya serta bisa mengetahui daya saing bisnis dan sebagai basis data untuk pengembangan usaha.
Dia menjelaskan, tahapan utama SE-2016 adalah listing usaha/perusahaan pada Mei hingga analisis dan diseminasi hasil final di Desember 2016.
Di Sumut, SE dibantu 15.352 orang petugas yang sebagian tamatan SMA, terutama di daerah-daerah di luar Medan.
Wien berharap, para pengusaha dan kalangan rumah tangga yang punya usaha, juga nirlaba merespon baik para petugas BPS yang melakukan pendataan.
"Jangan takut.Data yang diambil tidak ada kaitannya sedikitpun dengan pajak," ujar Wien.
Wien menegaskan, hasil data yang akurat sangat dibutuhkan khususnya dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
"Dalam menghadapi persaingan, pemerintah dan pengusaha membutuhkan data akurat tentang segala hal menyangkut usaha," katanya.
Wakil Ketua Kadin Sumut, Khairul Mahalli mengatakan, pengusaha sangat membutuhkan data akurat tentang segala bidang.
"Pengusaha berharap, Indonesia memiliki data seperti di negara asing seperti Singapura," katanya.
Dengan data lengkap dan akurat, pengusaha bisa lebih mudah menentukan arah bisnisnya.
"Data lengkap juga memudahkan investor termasuk asing untuk berinvestasi," katanya.***3***
(T.E016/B/S015/S015) 15-12-2015 18:38:21
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Kepala BPS Sumut, Wien Koesdiatmono di Medan, Selasa, mengatakan, sensus ekonomi dilaksanakan 10 tahun sekali dimana terakhir dilakukan pada 2006.
"SE (Sensus Ekonomi) tahun 2016 adalah yang ke-4 sejak dilakukan tahun 1986," katanya pada acara Sosialisasi SE-2016 dengan tema "Menyediakan Informasi Untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bisnis".
Menurut dia, pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian.
Bahkan sensus bisa mendapatkan informasi dasar dan karateristiknya serta bisa mengetahui daya saing bisnis dan sebagai basis data untuk pengembangan usaha.
Dia menjelaskan, tahapan utama SE-2016 adalah listing usaha/perusahaan pada Mei hingga analisis dan diseminasi hasil final di Desember 2016.
Di Sumut, SE dibantu 15.352 orang petugas yang sebagian tamatan SMA, terutama di daerah-daerah di luar Medan.
Wien berharap, para pengusaha dan kalangan rumah tangga yang punya usaha, juga nirlaba merespon baik para petugas BPS yang melakukan pendataan.
"Jangan takut.Data yang diambil tidak ada kaitannya sedikitpun dengan pajak," ujar Wien.
Wien menegaskan, hasil data yang akurat sangat dibutuhkan khususnya dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
"Dalam menghadapi persaingan, pemerintah dan pengusaha membutuhkan data akurat tentang segala hal menyangkut usaha," katanya.
Wakil Ketua Kadin Sumut, Khairul Mahalli mengatakan, pengusaha sangat membutuhkan data akurat tentang segala bidang.
"Pengusaha berharap, Indonesia memiliki data seperti di negara asing seperti Singapura," katanya.
Dengan data lengkap dan akurat, pengusaha bisa lebih mudah menentukan arah bisnisnya.
"Data lengkap juga memudahkan investor termasuk asing untuk berinvestasi," katanya.***3***
(T.E016/B/S015/S015) 15-12-2015 18:38:21
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015