Tanjungbalai, Sumut, 18/11 (Antara) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara mencatat sebanyak empat ratus ribu penduduk provinsi itu terindikasi sebagai pengguna dan terlibat penyalahgunaan narkoba.

"Jumlah tersebut dari berbagai kalangan yaitu masyarakat awam, pelajar hingga pejabat," ujar Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Andi Rudianto di Tanjungbalai, Rabu.

Ia mengemukakan hal itu ketika menghadiri perayaan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2015 yang digelar BNNK Tanjungbalai.

Menurut Andi Rudianto, narkoba telah menyusupi segala lini dan sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga narkoba merupakan musuh bersama yang wajib diberantas oleh semua pihak.

BNN bukan lembaga kompetitor sehingga tidak bisa bekerja sendiri melaksanakan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Di Indonesia diperkirakan empat puluh orang setiap hari meninggal akibat mengkonsumsi atau terlibat penyalah gunaan narkoba.

Karena itu semua pihak diharapkan untuk menyatakan perang kepada pengedar dan bandar narkoba, karena mereka adalah mesin pembunuh massal.

"Terhadap program P4GN, kami mengajak seluruh kalangan seperti OKP/Ormas, pelajar/mahasiswa dan pihak-pihak lainnya terlibat sebagai Satgas dan Relawan anti narkoba," kata Andi Rudianto.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tanjungbalai Rolel Harahap mengatakan, pihaknya telah menguatkan dan melakukan rencana aksi program P4GN.

Atas kesepakatan pemerintah dan institusi penegak hukum serta elemen masyarakat, ada lima pilar yang dituangkan dalam rencana aksi tersebut yakni sosialisasi, pencegahan, rehabilitasi, vonis hukuman dan kerja sama luar negeri memberantas penyelundupan narkoba.

"Tanjungbalai merupakan gerbang konektivitas dengan negara jiran, karena itu Polres Tanjungbalai dan Polisi Diraja Malaysia telah membangun komitmen memberantas penyelundupan narkoba, khususnya ke daerah ini," kata Rolel Harahap. ***2***


Pewarta: Yan Aswika

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015