Medan, 1/10 (Antara) - Nilai ekspor nonmigas Sumatera Utara hingga Agustus 2015 turun 18,03 persen dari periode sama 2014 atau tinggal 5,154 miliar dolar AS.

"Terjadi penurunan devisa pada 2015 dari 2014 yang sudah sebesar 6,287 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono di Medan, Kamis.

Penurunan nilai devisa Sumut itu merupakan dampak melemahnya permintaan dan harga jual barang ekspor.

Pada 2015, volume ekspor mencapai 5,643 juta ton dari posisi 2014 yang masih 5,893 juta ton.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah menyebutkan, nilai ekspor karet hingga Agustus 2015 turun 22,55 persen menjadi 800,864 juta dolar AS.

"Penurunan devisa dari karet dipicu turunnya devisa Sumut secara total karena karet menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar Sumut selain CPO (crude palm oil)," katanya.

Penurunan nilai devisa karet Sumut sendiri akibat terjadinya penurunan harga dan permintaan ekspor.

Harga karet jenis SIR20 di luar negeri hanya tinggal 1,3 dolar AS per kg. ***3***

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015