Tarutung, Sumut, 16/3 (Antara) – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan menegaskan, komitmenya menjalankan program pembangunan   untuk mewujudkan kesejahteran bagi segenap warga di daerah itu, meski ada sekelompok warga yang menyuarakan pemakzulan.

"Pemakzulan yang disuarakan  segelintir masyarakat tidak akan menyurutkan niat tulus dan pengabdian yang sedang saya lakukan," katanya menjawab antarasumut, Senin.

Dijelaskan dia, program demi program telah dilaksanakan dalam jangka waktu masih kurang setahun kepemimpinannya.  Banyak pro dan kontra, itu lumrah dalam dinamika demokrasi. Diakui banyak pihak tidak setuju dengan kebijakan yang dijalankan, tapi itu semua  hal yang wajar.

"Tetapi saya yakin keberhasilan pembangunan di Tapanuli Utara akan menjawab semua itu. Adanya riak-riak ingin memakzulkan saya, itu tidak akan menyurutkan saya untuk membangun Tapanuli Utara. Negara kita diatur dengan segala prosedur sesuai aturan dan peraturan yang ada. Jabatan Bupati bukan segala-galanya bagi saya," kata Nikson.

Dukungan keluarga besar untuk membangun Tapanuli Utara menjadi motivasi dan kekuatan Nikson untuk menjalankan program-program pembangunan. Prinsipnya pengabdian menjadi yang utama  agar Tapanuli Utara dengan daerah lain .

Kepercayaan masyarakat Tapanuli Utara akan saya pegang dan wujudkan dalam sebuah wajah Tapanuli Utara yang indah dan sejahtera,” tegas Nikson di Tarutung.

Menurutnya, adalah hal yang tidak mudah untuk melakukan perubahan di kampung sendiri. Namun, bermodalkan kebulatan tekad dan hati yang tulus. Dirinya mengaku hadir untuk melakukan perubahan, walaupun itu sulit.

“Tetapi saya bertekad, itu harus sukses. Pro dan kontra dalam sebuah pembangunan itu lumrah. Kadang hal positif yang saya lakukan dipandang negatif oleh segelintir orang, mungkin karena kepentingan yang tidak tercapai. Saya tidak akan menyerah,” ungkapnya.

Nikson menjelaskan, sejumlah program pembangunan, seperti pembangunan infrastruktur, irigasi, dan jalan hotmix  menjadi prioritas saat ini. Meski diakui, jika pada akhir tahun 2014 lalu, ada pengerjaan pengaspalan hotmix yang belum rampung yang disebabkan oleh cuaca ekstrim. Namun, prosedur yang mengatur  denda keterlambatan akan dijalankan dan biayanya akan masuk ke kas daerah, telah diterapkan atas pengerjaan tersebut.

“Hal ini juga mendapat tanggapan yang pro dan kontra, tetapi saya tetap yakin ini adalah tujuan yang mulia demi peningkatan kualitas jalan di daerah kita tercinta. Adanya isu-isu yang menyampaikan ada proyek P-APBD yang tanpa lelang/tender, itu tidak benar dan apabila ada, Pemkab Taput siap menerima datanya agar segera kita tindak,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa obsesi dan keinginan membangun Tapanuli Utara tidaklah sesuatu hal yang mudah mengingat dana APBD masih sangat rendah untuk mendanai semua pembangunan yang dicanangkan. Maka, untuk itu, dirinya menilai perlu untuk melakukan lobby dana ke Pusat.

“Tetapi hal inipun mendapat tanggapan yang kontra juga bagi segelintir orang, saya dianggap tidak sedang menjalankan tugas ke Jakarta. Dan buktinya, sudah mulai membuahkan hasil lewat kunjungan Menteri PU dan Perumahan Rakyat ke Tapanuli Utara. Keberadaan APBD kita tahun ini telah mencapai Rp.1 Triliun yang berpeluang mengalami peningkatan hingga Rp. 1,5 Triliun di tahun mendatang. Itu juga merupakan salah satu bukti,” terangnya.

 

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015