Balige, Sumut, 6/3 (Antara) - Pemkab Toba Samosir, Sumatera Utara, menyatakan komitmen untuk menyediakan layanan pendidikan bermutu, melalui berbagai program pelatihan dan peningkatan kapasitas guru, pengawas dan kepala sekolah di kabupaten tersebut.
"Pendidikan bermutu hanya bisa dicapai jika kualitas guru baik dan guru berkualitas tersebut mampu mengembangkan pembelajaran dengan menggali potensi siswa secara maksimal," kata Kadis Pendidikan Toba Samosir, Lalo Hartono Simanjuntak di Balige, Jumat.
Pihaknya bertekad menyediakan layanan pendidikan bermutu mulai tingkat SD hingga SMP, melalui kerja sama dengan USAID PRIORITAS untuk melakukan serangkaian pelatihan, pendampingan kegiatan yang berhububungan dalam peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan non kependidikan di tingkat pendidikan dasar.
"Kami telah bekerjasama dengan USAID PRIORITAS dan kerja sama itu akan berlangsung hingga tahun 2017," ungkap Lalo, saat melakukan monitoring ke SD Swasta Nomor 1 HKBP, Balige, Toba Samosir.
Dikatakannya, guru-guru yang dilatih USAID PRIORITAS tersebut telah menerapkan pembelajaran aktif (active learning), yakni model pembelajaran yang mampu menggali dan meningkatkan kemampuan siswa secara lebih maksimal.
Siswa di sekolah mitra USAID PRIORITAS dinilai tampil lebih kreatif, aktif dan percaya diri. Sebab, jika gurunya berkualitas, maka siswa juga akan berkualitas.
Lalo menjelaskan, perluasan program USAID PRIORITAS telah dilakukan sejak tahun 2014, dan Dinas Pendidikan setempat mulai melakukan pelatihan dan pendampingan di 16 kecamatan. Kegiatan ditujukan untuk mendorong pemerataan mutu pendidikan.
"Sekolah-sekolah di pedesaan juga berhak mendapatkan layanan pendidikan bermutu. Tugas kami di dinas pendidikan untuk mewujudkan hal itu," tambahnya.
Koordinator Daerah USAID PRIORITAS Toba Samosir, Anwar Suhut menyebutkan, pihaknya menerapkan pendekatan pengembangan sekolah secara menyeluruh (whole school development).
Pendekatan ini bertujuan mendorong partisipasi semua pihak, baik guru, pengawas, kepala sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Jika semua pihak mengambil peran, maka peningkatan mutu pendidikan bisa berlangsung lebih cepat," jelas Anwar.
Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia Teacher, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) merupakan program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID).
Program ini didesain untuk membawa pendidikan kelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia.
Di Sumatera Utara, USAID PRIORITAS bekerja di 15 kabupaten/kota, yakni Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan.
Selain itu, pada dua Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yaitu Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.
Amelia Hutagaol, salah satu orangtua siswa memuji model pembelajaran yang diterapkan di SD Swasta Nomor 1 HKBP Balige, Toba Samosir.
Ia mengaku gembira bisa mengirim anaknya mendapatkan layanan pendidikan bermutu.
"Saya tidak menyangka ada sekolah di daerah ini bisa menerapkan pembelajaran yang tidak berbeda dengan sekolah-sekolah internasional di pulau Jawa," ungkap Amelia yang baru pindah dari Bogor ke Toba Samosir. ***4***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/Suparmono/Suparmono) 06-03-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Pendidikan bermutu hanya bisa dicapai jika kualitas guru baik dan guru berkualitas tersebut mampu mengembangkan pembelajaran dengan menggali potensi siswa secara maksimal," kata Kadis Pendidikan Toba Samosir, Lalo Hartono Simanjuntak di Balige, Jumat.
Pihaknya bertekad menyediakan layanan pendidikan bermutu mulai tingkat SD hingga SMP, melalui kerja sama dengan USAID PRIORITAS untuk melakukan serangkaian pelatihan, pendampingan kegiatan yang berhububungan dalam peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan non kependidikan di tingkat pendidikan dasar.
"Kami telah bekerjasama dengan USAID PRIORITAS dan kerja sama itu akan berlangsung hingga tahun 2017," ungkap Lalo, saat melakukan monitoring ke SD Swasta Nomor 1 HKBP, Balige, Toba Samosir.
Dikatakannya, guru-guru yang dilatih USAID PRIORITAS tersebut telah menerapkan pembelajaran aktif (active learning), yakni model pembelajaran yang mampu menggali dan meningkatkan kemampuan siswa secara lebih maksimal.
Siswa di sekolah mitra USAID PRIORITAS dinilai tampil lebih kreatif, aktif dan percaya diri. Sebab, jika gurunya berkualitas, maka siswa juga akan berkualitas.
Lalo menjelaskan, perluasan program USAID PRIORITAS telah dilakukan sejak tahun 2014, dan Dinas Pendidikan setempat mulai melakukan pelatihan dan pendampingan di 16 kecamatan. Kegiatan ditujukan untuk mendorong pemerataan mutu pendidikan.
"Sekolah-sekolah di pedesaan juga berhak mendapatkan layanan pendidikan bermutu. Tugas kami di dinas pendidikan untuk mewujudkan hal itu," tambahnya.
Koordinator Daerah USAID PRIORITAS Toba Samosir, Anwar Suhut menyebutkan, pihaknya menerapkan pendekatan pengembangan sekolah secara menyeluruh (whole school development).
Pendekatan ini bertujuan mendorong partisipasi semua pihak, baik guru, pengawas, kepala sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Jika semua pihak mengambil peran, maka peningkatan mutu pendidikan bisa berlangsung lebih cepat," jelas Anwar.
Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia Teacher, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) merupakan program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID).
Program ini didesain untuk membawa pendidikan kelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia.
Di Sumatera Utara, USAID PRIORITAS bekerja di 15 kabupaten/kota, yakni Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan.
Selain itu, pada dua Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yaitu Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.
Amelia Hutagaol, salah satu orangtua siswa memuji model pembelajaran yang diterapkan di SD Swasta Nomor 1 HKBP Balige, Toba Samosir.
Ia mengaku gembira bisa mengirim anaknya mendapatkan layanan pendidikan bermutu.
"Saya tidak menyangka ada sekolah di daerah ini bisa menerapkan pembelajaran yang tidak berbeda dengan sekolah-sekolah internasional di pulau Jawa," ungkap Amelia yang baru pindah dari Bogor ke Toba Samosir. ***4***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/Suparmono/Suparmono) 06-03-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015