Tarutung, Sumut 9/2 (Antara) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara (Taput) menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 miliar sebagai dana insentif guru serta honorer yang mau mengabdikan diri di desa terpencil dan desa sangat terpencil di wilayah itu.
“Pemberian insentif tersebut merupakan salah satu strategi pemerataan guru di daerah ini. Sebab, kesenjangan jumlah guru di desa dan di kota sudah sangat signifikan. Hal tersebut sangat kita khawatirkan,” tegas Jamel Panjaitan, Kepala Dinas Pendidikan Taput ditengah pemaparannya disela temu pers peringatan Hari Pers Nasional di lapangan Serbaguna, Tarutung, Senin.
Disebutkannya, dana tersebut nantinya direncanakan disalurkan mulai bulan Maret 2015. Anggarannya sendiri telah ditampung dalam APBD Taput 2015 yang saat ini masih berada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (Dispenloka) Taput.
“Kita membayarkan insentif tersebut per triwulan. Soal besaran insentif itu bervariasi, untuk guru yang mengabdi di desa sangat terpencil diberikan insentif sebesar gaji pokok. Sementara untuk yang mengabdi di desa terpencil, insentifnya sebesar Rp 1,5 juta. Hal tersebut akan menjadikan seorang guru akan menerima gaji sebanyak 37 kali lipat gaji pokok dalam setahun,” terang Jamel.
Khusus untuk tenaga honor sendiri, besaran insentifnya adalah senilai Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu. Dan ini hanya berlaku untuk para tenaga pengajar yang mengabdi di desa terpecil dan sangat terpencil.
Panjaitan memaparkan, pemberian dana insentif tersebut menjadi salah satu bukti komitmen Pemkab Taput dalam melakukan revolusi pendidikan di daerah. Serta sebagai gambaran dari keseriusan Pemkab Taput untuk memperbaiki mutu pendidikan. Sehingga tenaga pengajar yang mengabdi di Taput mampu menyeragamkan kualitas pendidikan di pelosok maupun di perkotaan.
“Tapi ada catatan khususnya juga, jika masih ada guru yang bermain-main mengajar akan kita copot. Itu harga untuk pengabdian maksimal,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan bahwa segala bentuk program pengembangan pendidikan di daerah adalah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga kedepan generasi muda dari Taput mampu bersaing ke dunia yang lebih luas. Serta dukungan pengembangan pendidikan tersebut harus di dukung oleh semua pihak, termasuk para pekerja media yang merayakan HPN di Taput.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
“Pemberian insentif tersebut merupakan salah satu strategi pemerataan guru di daerah ini. Sebab, kesenjangan jumlah guru di desa dan di kota sudah sangat signifikan. Hal tersebut sangat kita khawatirkan,” tegas Jamel Panjaitan, Kepala Dinas Pendidikan Taput ditengah pemaparannya disela temu pers peringatan Hari Pers Nasional di lapangan Serbaguna, Tarutung, Senin.
Disebutkannya, dana tersebut nantinya direncanakan disalurkan mulai bulan Maret 2015. Anggarannya sendiri telah ditampung dalam APBD Taput 2015 yang saat ini masih berada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (Dispenloka) Taput.
“Kita membayarkan insentif tersebut per triwulan. Soal besaran insentif itu bervariasi, untuk guru yang mengabdi di desa sangat terpencil diberikan insentif sebesar gaji pokok. Sementara untuk yang mengabdi di desa terpencil, insentifnya sebesar Rp 1,5 juta. Hal tersebut akan menjadikan seorang guru akan menerima gaji sebanyak 37 kali lipat gaji pokok dalam setahun,” terang Jamel.
Khusus untuk tenaga honor sendiri, besaran insentifnya adalah senilai Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu. Dan ini hanya berlaku untuk para tenaga pengajar yang mengabdi di desa terpecil dan sangat terpencil.
Panjaitan memaparkan, pemberian dana insentif tersebut menjadi salah satu bukti komitmen Pemkab Taput dalam melakukan revolusi pendidikan di daerah. Serta sebagai gambaran dari keseriusan Pemkab Taput untuk memperbaiki mutu pendidikan. Sehingga tenaga pengajar yang mengabdi di Taput mampu menyeragamkan kualitas pendidikan di pelosok maupun di perkotaan.
“Tapi ada catatan khususnya juga, jika masih ada guru yang bermain-main mengajar akan kita copot. Itu harga untuk pengabdian maksimal,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan bahwa segala bentuk program pengembangan pendidikan di daerah adalah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga kedepan generasi muda dari Taput mampu bersaing ke dunia yang lebih luas. Serta dukungan pengembangan pendidikan tersebut harus di dukung oleh semua pihak, termasuk para pekerja media yang merayakan HPN di Taput.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015