Tapanuli Utara, Sumut 29/1 (Antara) – Satu unit trailer bernomor polisi B 9268 OJ milik PT Technico alami kecelakaan tunggal di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Kelurahan Onanhasang, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Taput atau pada Km 21, Tarutung, Jumat.
“Peristiwa itu terjadi pada pukul 12.00 WIB, saat itu trailer yang melintas dari arah Tarutung menuju Pahae Julu yang tanpa pengawalan Polisi Lalulintas melaju di jalan ini. Kebetulan di jalur sebelah kanan jalan, sedang parkir satu unit mobil tanki pengangkut air. Si supir trailer sepertinya merasa tersentak dengan keadaan jalan yang sempit. Dianya, terlihat banting setir dan tak lama kemudian, trailer
tersebut terbalik,” terang Hardinus Hutabarat (29), warga sekitar yang merupakan saksi mata peristiwa ini.
Akibat kejadian tersebut, sopir truk dan kernetnya kritis terjepit kabin truk. Proses evakuasi terhadap sopir yang terjepit sempat mengalami kesulitan karena minimnya peralatan yang dipergunakan warga empat. “Baru pada pukul 14.25 wib, dengan peralatan seadanya, kami baru bisa mengevakuasi korban dari dalam kabin trailer yang dalam kondisi terbalik dan ringsek,” katanya.
Selanjutnya, kedua korban yang berhasil dievakuasi langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, luka parah yang dialami korban mengharuskan keduanya untuk dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung.
Marlan Sitompul, staff Departemen Eksternal SOL kepada wartawan menyebutkan trailer yang mengalami kecelakaan ini sedang mengangkut 23 batang paku bumi yang seyogianya dipergunakan PT Technico dilokasi Sil 1, Desa Silangkitan, Pahae Jae. Namun, dugaan masalah yang dialami rem trailer disebut sebagai penyebab sementara terjadinya kecelakaan.
“Hingga saat ini, kondisi kedua korban mengalami luka serius dansedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tarutung. Soal, kerugian yang dialami perusahaan, itu masih dalam kalkulasi, yang jelas seluruh kerugian yang timbul akibat kecelakaan ini pasti akan dipertanggungjawabkan oleh PT Hyundai,” tegas Marlan.
Soal proses pengangkutan yang tanpa pengawalan aparat berwenang setidaknya menjadi satu penyebab tidak langsung atas kecelakaan yang seharusnya menjadi tanggungjawab PT Hyundai sebagai kontraktor utama dalam konsorsium SOL, Marlan mengatakan bahwa pihaknya dengan tegas akan memberikan teguran.
.Sementara itu, AKP Edward Simamora, Kasat Lantas Polres Taput yangdijumpai dilokasi menyebutkan jika penyebab pasti terjadinya kecelakaan belum berhasil disimpulkan. “Untuk sementara, kecelakaan disebabkan rem blong. Kita menginformasikan, jika laka yang terjadi idak menimbulkan lumpuhnya jalan lintas ini. Sebab, jalan lingkar alternatif melalui ruas jalan proyek menuju Desa Simataniari yang dapat tembus ke simpang Pasar Onanhasang sudah langsung difungsikan,” ujarnya.
Pantauan Antara, hingga pukul 18.00 WIB, badan trailer masih terbentang di permukaan Jalinsum dan sedang dalam proses evakuasi pihak SOL dengan menurunkan satu unit Crane ditambah satu unit ekskavator yang masih tetap menjadi perhatian warga sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
“Peristiwa itu terjadi pada pukul 12.00 WIB, saat itu trailer yang melintas dari arah Tarutung menuju Pahae Julu yang tanpa pengawalan Polisi Lalulintas melaju di jalan ini. Kebetulan di jalur sebelah kanan jalan, sedang parkir satu unit mobil tanki pengangkut air. Si supir trailer sepertinya merasa tersentak dengan keadaan jalan yang sempit. Dianya, terlihat banting setir dan tak lama kemudian, trailer
tersebut terbalik,” terang Hardinus Hutabarat (29), warga sekitar yang merupakan saksi mata peristiwa ini.
Akibat kejadian tersebut, sopir truk dan kernetnya kritis terjepit kabin truk. Proses evakuasi terhadap sopir yang terjepit sempat mengalami kesulitan karena minimnya peralatan yang dipergunakan warga empat. “Baru pada pukul 14.25 wib, dengan peralatan seadanya, kami baru bisa mengevakuasi korban dari dalam kabin trailer yang dalam kondisi terbalik dan ringsek,” katanya.
Selanjutnya, kedua korban yang berhasil dievakuasi langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, luka parah yang dialami korban mengharuskan keduanya untuk dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung.
Marlan Sitompul, staff Departemen Eksternal SOL kepada wartawan menyebutkan trailer yang mengalami kecelakaan ini sedang mengangkut 23 batang paku bumi yang seyogianya dipergunakan PT Technico dilokasi Sil 1, Desa Silangkitan, Pahae Jae. Namun, dugaan masalah yang dialami rem trailer disebut sebagai penyebab sementara terjadinya kecelakaan.
“Hingga saat ini, kondisi kedua korban mengalami luka serius dansedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tarutung. Soal, kerugian yang dialami perusahaan, itu masih dalam kalkulasi, yang jelas seluruh kerugian yang timbul akibat kecelakaan ini pasti akan dipertanggungjawabkan oleh PT Hyundai,” tegas Marlan.
Soal proses pengangkutan yang tanpa pengawalan aparat berwenang setidaknya menjadi satu penyebab tidak langsung atas kecelakaan yang seharusnya menjadi tanggungjawab PT Hyundai sebagai kontraktor utama dalam konsorsium SOL, Marlan mengatakan bahwa pihaknya dengan tegas akan memberikan teguran.
.Sementara itu, AKP Edward Simamora, Kasat Lantas Polres Taput yangdijumpai dilokasi menyebutkan jika penyebab pasti terjadinya kecelakaan belum berhasil disimpulkan. “Untuk sementara, kecelakaan disebabkan rem blong. Kita menginformasikan, jika laka yang terjadi idak menimbulkan lumpuhnya jalan lintas ini. Sebab, jalan lingkar alternatif melalui ruas jalan proyek menuju Desa Simataniari yang dapat tembus ke simpang Pasar Onanhasang sudah langsung difungsikan,” ujarnya.
Pantauan Antara, hingga pukul 18.00 WIB, badan trailer masih terbentang di permukaan Jalinsum dan sedang dalam proses evakuasi pihak SOL dengan menurunkan satu unit Crane ditambah satu unit ekskavator yang masih tetap menjadi perhatian warga sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015