Jakarta, 21/1 (Antara) - PT Pelindo I (Persero) siap mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara dengan total investasi sekitar Rp17 triliun hingga tahun 2019.
"Pengembangan Kuala Tanjung sejalan dengan program Poros Maritim dan Tol Laut yang dicanangkan Pemerintah," kata Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, di sela seminar "Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung: Port of Rotterdam International dan PT Pelindo I", di Jakarta, Rabu.
Menurut Bambang, untuk tahap awal pada tahun 2015 perseroan akan mengalokasikan dana sekitar 400 juta dolar atau sekitar Rp4,9 triliun.
Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk fase pertama meliputi terminal pelabuhan multipurpose seperti terminal peti kemas, teminal curah cair untuk melayani pengiriman hasil perkebunan berupa minyak sawit (CPO).
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikerjakan selama 16-18 bulan, termasuk pembangunan dermaga sepanjang 400 meter, utilitas, peralatan, instalasi teknologi informasi.
Pembangunan tahap II meliputi pengembangan lapangan penumpukan seluas 10 hektare, termasuk pembangunan kawasan industrial seluas 1.000 hektar.
Tahap III pembenahan kegiatan peningkatan transhipment seluruh kegiatan bongkar muat dari Kuala Tanjung ke berbagai pelabuhan di dunia. Sedangkan tahap ke IV mewujudkan Kuala Tajung sebagai "City Port".
Dengan selesainya seluruh tahapan tersebut, maka Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2019 akan memiliki terminal curah cair berkapasitas 3,5 juta ton per tahun, curah kering 1 juta ton per tahun, peti kemas 400.000 TEUs per tahun, dan dermaga baru sepanjang 400 meter.
Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung akan dikerjakan anak usaha
PT Prima Multi Terminal, merupakan perusahaan patungan antara Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero).
Pembentukan perusahaan patungan sudah disepakati dengan komposisi saham 55 persen dimiliki Pelindo I, 35 persen PP dan 15 persen Waskita Karya.
Pada tahun 2015, Pelindo I menargetkan pendapatan sekitar Rp2,3 triliun, tumbuh sekitar 12 persen dari realisasi tahun 2014.
Sedangkan laba bersih perusahaan yang mengelola 5 pelabuhan tersebut pada 2015 diproyeksikan mencapai Rp605 miliar, tumbuh dari laba 2014 sebesar Rp550 miliar.
Pelindo I saat ini mengelola sebanyak 19 pelabuhan yang berada Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Aceh, Riau, Kepulauan Riau.
***1***
(R017)
(T.R017/B/Subagyo/C/Subagyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Pengembangan Kuala Tanjung sejalan dengan program Poros Maritim dan Tol Laut yang dicanangkan Pemerintah," kata Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, di sela seminar "Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung: Port of Rotterdam International dan PT Pelindo I", di Jakarta, Rabu.
Menurut Bambang, untuk tahap awal pada tahun 2015 perseroan akan mengalokasikan dana sekitar 400 juta dolar atau sekitar Rp4,9 triliun.
Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk fase pertama meliputi terminal pelabuhan multipurpose seperti terminal peti kemas, teminal curah cair untuk melayani pengiriman hasil perkebunan berupa minyak sawit (CPO).
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikerjakan selama 16-18 bulan, termasuk pembangunan dermaga sepanjang 400 meter, utilitas, peralatan, instalasi teknologi informasi.
Pembangunan tahap II meliputi pengembangan lapangan penumpukan seluas 10 hektare, termasuk pembangunan kawasan industrial seluas 1.000 hektar.
Tahap III pembenahan kegiatan peningkatan transhipment seluruh kegiatan bongkar muat dari Kuala Tanjung ke berbagai pelabuhan di dunia. Sedangkan tahap ke IV mewujudkan Kuala Tajung sebagai "City Port".
Dengan selesainya seluruh tahapan tersebut, maka Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2019 akan memiliki terminal curah cair berkapasitas 3,5 juta ton per tahun, curah kering 1 juta ton per tahun, peti kemas 400.000 TEUs per tahun, dan dermaga baru sepanjang 400 meter.
Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung akan dikerjakan anak usaha
PT Prima Multi Terminal, merupakan perusahaan patungan antara Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero).
Pembentukan perusahaan patungan sudah disepakati dengan komposisi saham 55 persen dimiliki Pelindo I, 35 persen PP dan 15 persen Waskita Karya.
Pada tahun 2015, Pelindo I menargetkan pendapatan sekitar Rp2,3 triliun, tumbuh sekitar 12 persen dari realisasi tahun 2014.
Sedangkan laba bersih perusahaan yang mengelola 5 pelabuhan tersebut pada 2015 diproyeksikan mencapai Rp605 miliar, tumbuh dari laba 2014 sebesar Rp550 miliar.
Pelindo I saat ini mengelola sebanyak 19 pelabuhan yang berada Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Aceh, Riau, Kepulauan Riau.
***1***
(R017)
(T.R017/B/Subagyo/C/Subagyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015