Langkat, Sumut, 13/1 (Antara) - Ribuan rumah di dua Kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terendam banjir setinggi 50 centimeter hingga satu meter dan dikahwatirkan air akan kian tinggi bila hujan terus turun di kawasan itu.

"Ada ribuan rumah yang terendam banjir dan hingga kini belum surut," kata Kepala Wilayah Kecamatan Tanjungpura Surianto, di Tanjungpura, Selasa.

Berdasarkan data yang ada pada pihaknya sekarang ini terdata 1.100 rumah yang terendam banjir di Desa Pekubuan, Desa Pematang Cengal Barat, Desa Paya Perupuk, Kelurahan Pekan Tanjungpura, dan Desa Lalang.

Selain merendam ribuan rumah warga di kecamatan tersebut, ada juga tanaman padi, perkebunan karet, sawit yang juga turut terendam banjir yang sudah terjadi sejak tiga hari ini.

"Air juga belum surut, malah dikhawatirkan akan semakin meningkat, karena curah hujan yang masih tinggi, selain itu juga air pasang laut terus masuk ke kawasan pemukiman warga, sehingga air bertahan jadinya," sambungnya.

Sementara itu salah seorang tokoh pemuda di Tanjungpura Zulkifli IJ Lubis menjelaskan, banjir yang merendam pemukiman warga terparah berada di Desa Pekubuan dan Desa Pematang Cengal Barat.

"Banjir yang terjadi juga sudah ditinjau tim Pemda Langkat, Kodim 0203 Langkat, Polri, untuk mengantisipasi banjir susulan yang kemungkinan bakal terjadi lagi," katanya.

Sebagian warga ada yang mengungsi ke rumah warga lainnya, namun sebagian masih tetap bertahan di rumah mereka, untuk menjaga segala kemungkinan yang dikhawatirkan seperti pencurian maupun lainnya.

Termasuk juga ada satu sekolah dasar di Dusun 9 Desa Pekubuan yang juga terendam banjir setinggi lutut orang dewasa, ujarnya.

Sementara itu dari Kecamatan Hinai dilaporkan Kepala Wilayahnya Fahri ada sekitar 684 rumah warga yang terendam banjir setinggi 50 centimeter yang hingga sekarang ini belum juga surut.

Dari data yang ada 454 rumah berada di Desa Cempa, 107 rumah berada di Desa Batu Malenggang dan 23 rumah berada di Desa Tamaran, katanya.

Selain merendam pemukiman warga, banjir juga merendam perkebunan sawit milik warga serta Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Batu Malenggang dan dua SD di Desa Cempa.

"Anak-anak sekolah diliburkan akibat sekolah mereka terendam banjir," ungkapnya.***4***
(T.KR-IFZ/B/Suparmono/Suparmono)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015