Samosir,   (Antara Sumut) - Produksi Ikan Pora-pora di perairan Danau Toba kawasan Kabupaten Samosir mengalami penurunan drastis, dari 9.000 ton di tahun 2012 menjadi 7.000 ton di tahun 2013, dan berlanjut di tahun 2014.
Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Samosir berjanji melakukan penaburan benih ikan ini pada tahun 2014 bantuan Dinas Perikanan Pemprov Sumatera Utara.
"Dalam waktu dekat akan ditabur," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan, Rensus Simanjorang.
Rensus menyebutkan, penurunan produksi secara tahunan ini akibat penangkapan yang dilakukan dalam jumlah besar, dan telur-telur Ikan Pora-pora hingga ikan kecil juga ikut ditangkap oleh masyarakat.
Kepala Bidang Perikanan, Benzoni Pakpahan menegaskan, penangkapan secara massal serta penangkapan ikan di hulu sungai oleh masyarakat membuat Ikan Pora-pora semakin berkurang.
Benzoni mengaku kesulitan untuk melakukan pengawasan kepada masyarakat yang melakukan penangkapan secara massal terhadap Ikan Pora-pora yang ada di Danau Toba.
Seorang warga L Naibaho menyesalkan kurang pedulinya Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Pemkab Samosir untuk melakukan penaburan bibit.
Padahal kata Naibaho, jika pemerintah lebih serius, Ikan Pora-pora bisa menjadi aset daerah yang mampu mendatangkan dan memacu pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"SUdah menjkadi bahan olahan yang disebut 'Crispy Pora-pora. Rasanya yang lezat dan kandungan vitamin dan gizi membuat ikan ini digemari pecinta kuliner," kata Naibaho.

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014