Oleh Imran Napitupulu
Balige, Sumut, (Antara) - Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, pada 2014 meningkat hingga 100 persen, jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"PNBP yang ditargetkan pada tahun ini hanya sebesar Rp330 juta. Namun, hingga akhir September 2014 penerimaan sudah mencapai Rp450 juta," kata Kepala Kantor BPN Tobasa, Eduard Hutabarat, di Balige, Sabtu.
Bahkan, kata dia, hingga akhir 2014, hampir dapat dipastikan PNBP dari Kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba itu sedikitnya bisa mencapai sekitar Rp600 juta lebih.
Menurut dia, peningkatan pendapatan itu tidak terlepas dari layanan prima yang diberikan petugas BPN Tobasa kepada masyarakat yang menaruh kepercayaan penuh untuk pengurusan berbagai surat berharga, seperti penerbitan buku sertifikat dan balik nama.
Eduard menyatakan permohonan pengurusan sertifikat yang sudah selesai dikerjakan namun belum diserahkan kepada pemiliknya diperkirakan masih akan menambah pendapatan negara sekitar Rp150 juta lagi.
"Dengan demikian, pencapaian penerimaan sedikitnya Rp600 juta pada 2014 dipastikan bisa terpenuhi,"katanya.
Ia menjelaskan inventarisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (IP4T) merupakan salah satu program Kantor Pertanahan yang akan dijadikan sebagai pintu masuk dalam merealisasikan sertifikasi proyek operasi nasional agraria (Prona) dan program layanan rakyat untuk sertifikasi tanah (Larasita).
Untuk kabupaten Tobasa, lanjutnya, sudah terdata sebanyak 2.500 bidang pada dua wilayah, yakni di desa Tambunan Lumbanpea dan Tambunan Lumbangaol, Kecamatan Balige.
"Saat ini kita sudah menyelesaiakan enam bidang barang milik negara (BMN), masing-masing empat bidang di kantor Kementerian Agama dan dua bidang di Kantor Kejaksaan Balige," kata Eduard. ***2***
(U.KR-HIN/C/C003)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Balige, Sumut, (Antara) - Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, pada 2014 meningkat hingga 100 persen, jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"PNBP yang ditargetkan pada tahun ini hanya sebesar Rp330 juta. Namun, hingga akhir September 2014 penerimaan sudah mencapai Rp450 juta," kata Kepala Kantor BPN Tobasa, Eduard Hutabarat, di Balige, Sabtu.
Bahkan, kata dia, hingga akhir 2014, hampir dapat dipastikan PNBP dari Kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba itu sedikitnya bisa mencapai sekitar Rp600 juta lebih.
Menurut dia, peningkatan pendapatan itu tidak terlepas dari layanan prima yang diberikan petugas BPN Tobasa kepada masyarakat yang menaruh kepercayaan penuh untuk pengurusan berbagai surat berharga, seperti penerbitan buku sertifikat dan balik nama.
Eduard menyatakan permohonan pengurusan sertifikat yang sudah selesai dikerjakan namun belum diserahkan kepada pemiliknya diperkirakan masih akan menambah pendapatan negara sekitar Rp150 juta lagi.
"Dengan demikian, pencapaian penerimaan sedikitnya Rp600 juta pada 2014 dipastikan bisa terpenuhi,"katanya.
Ia menjelaskan inventarisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (IP4T) merupakan salah satu program Kantor Pertanahan yang akan dijadikan sebagai pintu masuk dalam merealisasikan sertifikasi proyek operasi nasional agraria (Prona) dan program layanan rakyat untuk sertifikasi tanah (Larasita).
Untuk kabupaten Tobasa, lanjutnya, sudah terdata sebanyak 2.500 bidang pada dua wilayah, yakni di desa Tambunan Lumbanpea dan Tambunan Lumbangaol, Kecamatan Balige.
"Saat ini kita sudah menyelesaiakan enam bidang barang milik negara (BMN), masing-masing empat bidang di kantor Kementerian Agama dan dua bidang di Kantor Kejaksaan Balige," kata Eduard. ***2***
(U.KR-HIN/C/C003)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014