Medan, 3/10 (Antara) - Nilai ekspor Tembakau Sumatera Utara hingga Agustus 2014 naik 39,99 persen dibandingkan periode sama sebelumnya atau mencapai 248,271 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Jumat, menyebutkan, kenaikan nilai ekspor tembakau dipicu naiknya volume dan harga jual komoditas itu.

"Kenaikan devisa dari Tembakau tentunya menggembirakan karena sebelumnya ekspor komoditas itu sempat terganggu dengan produksi yang berkurang dan harga jual yang kurang menguntungkan," katanya.

Kenaikan nilai ekspor dari Tembakau itu semakin menggembirakan karena membantu mendorong penerimaan devisa Sumut sehingga tidak terlalu anjlok dibandingkan tahun 2013.

Meski persentase kontribusi Tembakau pada nilai ekspor Sumut tidak terlalu besar atau hanya 3,95 persen dari total devisa Sumut hingga Agustus tahun ini yang sebesar 6,287 miliar dolar AS, namun komoditas itu tetap masuk dalam 10 golongan barang utama ekspor Sumut.

Apalagi berdasarkan catatan, kenaikan nilai ekspor Tembakau itu sudah terjadi dalam tiga tahun terakhir setelah sebelumya sempat anjlok.

Kalau tahun 2012, nilai ekspor Tembakau masih. 255,563 juta dolar AS, maka di 2013 sudah 272,220 juta dolar dan hingga Agustus 2014 mencapai 248,271 juta dolar AS.

"Melihat realisasi di Agustus, maka diyakini ekspor Tembaku tahun ini di atas tahun 2013," katanya.

Ketua Kadin Sumut, Ivan Iskandar Batubara, menyebutkan, produksi dan ekspor Tembakau itu harus didorong karena merupakan salah satu komoditas unggulan.

Komoditas unggulan perlu dipertahankan karena pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN, perlu ada produk-produk unggulan untuk memenangkan persaingan perdagangan.

Selain untuk penyumbang devisa, tetapi juga sebagai upaya mempertahankan nilai sejarah tanaman tersebut yang sudah ada sejak zaman penjajahan dan dikenal luar negeri.

Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sumut, Sabrina menyebutkan Pemerintah sudah melindungi tanaman itu dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) Pelestarian Tembakau.

Pemprov Sumut juga sudah mengingatkan agar PT.Perkebunan Nusantara II sebagai perusahaan yang menanam tanaman tersebut untuk mempertahankan bahkan bisa mengembangkan Tembakau itu.***2***Budi Suyanto
(T.E016/B/B. Suyanto/B. Suyanto)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014