Labuhanbatu, Sumut, 31/7 (Antara) - Balita kembar Najmi (3) dan Rahmat Syarif (3) selamat dari peristiwa terbaliknya speedboat mereka di perairan Sungai Kubung Sei Berombang, Desa Sei Penggantungan, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu (30/7) pukul 10.25 WIB.
"Ya, datanya saya peroleh dari Posko TNI Angkatan Laut Sei Berombang," kata Koordinator Aliansi Penyelamat Indonesia (API) kecamatan setempat, Taufik Nasution yang dihubungi Kamis malam.
Sementara, delapan saudaranya dipastikan meninggal, sedangkan ayah serta ibunya selamat dari peristiwa setelah boat yang ditumpanginya menabrak tangkul diperairan yang dekat dengan laut lepas itu.
Informasi yang didapat, Najmi dan Rahmad Syarif hasil pernikahan dari Koling (40) dan Nursiah (38) warga Lingkungan IV, Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir itu selamat setelah ditolong ibunya.
"Bayi kembar itu ditolong ibunya, ada yang bilang diletakkan di atas boat yang sudah telungkup, ada juga mengatakan bertahan karena memeluk tiang tangkul, ada juga bilang dia memeluk benda yang terapung," ujar Taufik.
Dia menjelaskan, Koling merupakan tekong/pengemudi boat bermotor yang terbalik. "Saat ini dia sock, karena delapan anaknya dipastikan meninggal. Kita turut berduka cita untuk itu," sebutnya lagi. ***3*** (T.KR-JKG/B/F.C. Kuen/F.C. Kuen) 31-07-2014 23:39:15
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Ya, datanya saya peroleh dari Posko TNI Angkatan Laut Sei Berombang," kata Koordinator Aliansi Penyelamat Indonesia (API) kecamatan setempat, Taufik Nasution yang dihubungi Kamis malam.
Sementara, delapan saudaranya dipastikan meninggal, sedangkan ayah serta ibunya selamat dari peristiwa setelah boat yang ditumpanginya menabrak tangkul diperairan yang dekat dengan laut lepas itu.
Informasi yang didapat, Najmi dan Rahmad Syarif hasil pernikahan dari Koling (40) dan Nursiah (38) warga Lingkungan IV, Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir itu selamat setelah ditolong ibunya.
"Bayi kembar itu ditolong ibunya, ada yang bilang diletakkan di atas boat yang sudah telungkup, ada juga mengatakan bertahan karena memeluk tiang tangkul, ada juga bilang dia memeluk benda yang terapung," ujar Taufik.
Dia menjelaskan, Koling merupakan tekong/pengemudi boat bermotor yang terbalik. "Saat ini dia sock, karena delapan anaknya dipastikan meninggal. Kita turut berduka cita untuk itu," sebutnya lagi. ***3*** (T.KR-JKG/B/F.C. Kuen/F.C. Kuen) 31-07-2014 23:39:15
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014