Langkat, Sumut, 17/7 (ANTARA) - Buah kolang kaling asal Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, di bulan Ramadhan sangat diminati warga tidak hanya di daerah ini, bahkan dipasarkan hingga ke Malaysia dan berbagai daerah lainnya.

"Pemasaran buah kolang kaling ini dikirim hingga ke Malaysia," kata salah seorang pengumpul kolang kaling di Kecamatan Selesai Ucok Hasibuan, di Selesai, Kamis.

Ucok Hasibuan menjelaskan Kecamatan Selesai meerupakan sentra buah kolang kaling di Kabupaten Langkat, seperti Ramadhan saat ini dipastikan banyak peminat yang memesan, hingga pemasarannya ke Jakarta.

Tidak hanya itu saja, pemasaran buah kolang kaling asal Selesai ini juga sampai ke Kota Medan, Batam, Pekanbaru, Aceh, bahkan dikirim juga ke Malaysia.

Disampaikannya kolang kaling adalah makanan khas yang biasanya harus ada bagi sebahagian masyarakat Langkat, terutama menjelang Lebaran tiba.

Buah kolang kaling ini bisa dijadikan manisan untuk disuguhkan hari Lebaran ataupun ketika berbuka puasa, apalagi bila dicampur dengan es, katanya.

"Jadi hampir setiap desa yang ada di Kecamatan Selesai ini ditemukan puluhan pengumpul buah kolang kaling," katanya.

Sementara itu salah seorang pengumpul kolang kaling lainnya Adhan menjelaskan puluhan masyarakat desa di Kecamatan Selesai ini merupakan pengumpul buah kolang kaling.

Sedikitnya dua hingga tujuh ton kolang kaling siap jual dihasilkan oleh pengumpul disini, katanya.

Mereka tidak menjual ke pedagang, namun para pedagang dari berbagai luar daerah yang datang. Buah itu mereka peroleh dari para pengumpul di daerah Langkat sendiri, ataupun dari Dairi, maupun Pakpak Barat.

Dikatakan Adhan, setiap kilonya kolang kaling yang langsung diambil di tempatnya dijual dengan harga Rp 5.000 per kilogramnya.

Tapi oleh pedagang yang membeli kolang kaling itu, kembali menjualnya biasanya dari harga Rp 6.000 hingga mencapai Rp 12.000 per kilogramnya, katanya.

Selama bulan Ramadhan biasanya para pengumpul kolang kaling ini meraih untung hingga puluhan juta rupiah.

Malah kadang merekapun kesulitan untuk memenuhi permintaan kolang kaling dari pedagang luar kota.

Jika dihari biasa para pengumpul kolang kaling ini hanya menjual sekitar tiga ton, sekarang ini bisa tujuh hingga delapan ton per harinya.

Dijelaskannya, untuk membuat kolang kaling siap jual pertama buah harus dipisahkan dari batangnya dengan cara ditebas dengan parang.

Kemudian kolang kaling direbus untuk diambil isinya, barulah kemudian ditumbuk hingga melebar dan direndam dalam air kapur selama dua malam, setelah itu siap untuk dijual dan dikonsumsi, ungkap Adhan.***2***
(T.KR-IFZ/B/Suparmono/Suparmono)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014