Humbahas, Sumut, 8/7 (Antara) - Manajemen RSU Doloksanggul, Kabupaten Hambang Hasundutan belum mempergunakan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) karena tidak ada petunjuk teknis penggunaannya.
Kepala RSU Doloksanggul dr Sugito Panjaitan, Selasa, mengatakan pihaknya masih menggunakan dana dan sarana anggaran dari daerah yang dikelola oleh pihak RSU Doloksanggul.
Sugito menjelaskan saat ini sedikitnya Rp 1,2 miliar dana BPJS masih tersimpan di Bank dan tidak dapat digunakan untuk membeli obat dan kebutuhan pelayanan pasien BPJS.
Selain itu kata Sugito, masyarakat tidak mengetahui apa-apa saja yang dilayani oleh BPJS, sehingga pelayanan terhadap masyarakat pengguna BPJS sering dihadapkan pada penjelasan umum mengenai penggunaan kartu tersebut.
"Masyarakat hanya mengetahui BPJS sudah menjamin keseluruhan biaya kesehatan, namun jika melihat pada beberapa penggunaan ada juga yang tidak di tanggung di BPJS," katanya.
Dokter yang bertugas di RSU Doloksanggul dr Mario Tambunan mengatakan pihaknya selaku pelayan kesehatan di RSU Doloksanggul sering dihadapkan pada ketersediaan obat.
"Ada beberapa obat yang belum dapat disediakan oleh pihak RSU sebagai fasilitas BPJS karena kegamangan menggunakan anggaran tersebut. Akibatnya kita juga sering berbenturan," jelasnya.
Mario mencontohkan, pernah merekomendasikan pembelian obat dari luar karena tidak ada di RSU Doloksanggul. Setelah itu muncul adanya spekulasi dalam penggunaan BPJS.
Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Sebab upaya pertolongan yang dilakukannya harus segera dan membutuhkan obat yang cepat juga. "Jadi kita berharap petunjuk teknis penggunaan BPJS di RSU cepat dibenahi, karena kalau tidak kami pekerja medis yang mendapat imbasnya," kata Mario. ***3*** (KR-TTY)
(T.KR-TTY/B/Suparmono/Suparmono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Kepala RSU Doloksanggul dr Sugito Panjaitan, Selasa, mengatakan pihaknya masih menggunakan dana dan sarana anggaran dari daerah yang dikelola oleh pihak RSU Doloksanggul.
Sugito menjelaskan saat ini sedikitnya Rp 1,2 miliar dana BPJS masih tersimpan di Bank dan tidak dapat digunakan untuk membeli obat dan kebutuhan pelayanan pasien BPJS.
Selain itu kata Sugito, masyarakat tidak mengetahui apa-apa saja yang dilayani oleh BPJS, sehingga pelayanan terhadap masyarakat pengguna BPJS sering dihadapkan pada penjelasan umum mengenai penggunaan kartu tersebut.
"Masyarakat hanya mengetahui BPJS sudah menjamin keseluruhan biaya kesehatan, namun jika melihat pada beberapa penggunaan ada juga yang tidak di tanggung di BPJS," katanya.
Dokter yang bertugas di RSU Doloksanggul dr Mario Tambunan mengatakan pihaknya selaku pelayan kesehatan di RSU Doloksanggul sering dihadapkan pada ketersediaan obat.
"Ada beberapa obat yang belum dapat disediakan oleh pihak RSU sebagai fasilitas BPJS karena kegamangan menggunakan anggaran tersebut. Akibatnya kita juga sering berbenturan," jelasnya.
Mario mencontohkan, pernah merekomendasikan pembelian obat dari luar karena tidak ada di RSU Doloksanggul. Setelah itu muncul adanya spekulasi dalam penggunaan BPJS.
Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Sebab upaya pertolongan yang dilakukannya harus segera dan membutuhkan obat yang cepat juga. "Jadi kita berharap petunjuk teknis penggunaan BPJS di RSU cepat dibenahi, karena kalau tidak kami pekerja medis yang mendapat imbasnya," kata Mario. ***3*** (KR-TTY)
(T.KR-TTY/B/Suparmono/Suparmono)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014