Langkat, Sumut, 2/7 (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menyatakan pihaknya sedang panen kacang tanah seluas 334 hektare untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Petani sedang panen kacang tanah seluas 334 hektare," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Langkat Yusfik Helmi, di Stabat, Rabu.
Yusfik Helmi menjelaskan bahwa panen kacang tanah itu berdasarkan hasil laporan penyuluh pertanian lapangan, terutama di sentra penanaman yang ada di kecamatan Bahorok seluas 57 hektare.
Selain itu juga panen di kecamatan Selesai seluas 84 hektare, Stabat seluas 137 hektare, Wampu seluas 47 hektare dan kecamatan Kutambaru serta Sei Bingei.
"Panen kali ini akan bisa memenuhi kebutuhan pasar tradisional yang ada seperti di pasar Stabat, Tanjungpura, Pangkalan Brandan maupun Kuala," katanya.
Selain itu, yang sudah panen seperti kacang hijau seluas 275 hektare, ubi kayu seluas 367 hektare, ubi jalar seluas 100 hektare.
Demikian juga sayuran sawi sekarang ini ada panen seluas 22 hektare, bayam seluas 29 hektare, dan kangkung satu hektare.
Selain itu juga panen cabai seluas 161 hektare, kacang panjang seluas 241 hektare, tomat satu hektare, terong 83 hektare, ketimun seluas 126 hektare dan semangka 51 hektare.
Berdasarkan laporan yang diterima, diharapkan akan dapat mengantisipasi lonjakan harga sayur mayur dan buah semusim selama Ramadhan.
Sebab kebutuhan sayur mayur dan buah semusim di Langkat sangat tinggi, selain itu juga kebutuhan dari daerah lainnya seperti Binjai, termasuk juga Aceh, sangat mengharapkan pasokan dari petani Langkat, akibat belum normalnya pasokan sayuran dari Kabupaten Tanah Karo.
"Pasokan kebutuhan pokok masyarakat ini akan sangat menolong antisipasi lonjakan harga yang terjadi, yang sekarang ini sudah mulai dirasakan masyarakat," katanya.***2***
(T.KR-IFZ/C/I.K. Sutika/I.K. Sutika)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Petani sedang panen kacang tanah seluas 334 hektare," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Langkat Yusfik Helmi, di Stabat, Rabu.
Yusfik Helmi menjelaskan bahwa panen kacang tanah itu berdasarkan hasil laporan penyuluh pertanian lapangan, terutama di sentra penanaman yang ada di kecamatan Bahorok seluas 57 hektare.
Selain itu juga panen di kecamatan Selesai seluas 84 hektare, Stabat seluas 137 hektare, Wampu seluas 47 hektare dan kecamatan Kutambaru serta Sei Bingei.
"Panen kali ini akan bisa memenuhi kebutuhan pasar tradisional yang ada seperti di pasar Stabat, Tanjungpura, Pangkalan Brandan maupun Kuala," katanya.
Selain itu, yang sudah panen seperti kacang hijau seluas 275 hektare, ubi kayu seluas 367 hektare, ubi jalar seluas 100 hektare.
Demikian juga sayuran sawi sekarang ini ada panen seluas 22 hektare, bayam seluas 29 hektare, dan kangkung satu hektare.
Selain itu juga panen cabai seluas 161 hektare, kacang panjang seluas 241 hektare, tomat satu hektare, terong 83 hektare, ketimun seluas 126 hektare dan semangka 51 hektare.
Berdasarkan laporan yang diterima, diharapkan akan dapat mengantisipasi lonjakan harga sayur mayur dan buah semusim selama Ramadhan.
Sebab kebutuhan sayur mayur dan buah semusim di Langkat sangat tinggi, selain itu juga kebutuhan dari daerah lainnya seperti Binjai, termasuk juga Aceh, sangat mengharapkan pasokan dari petani Langkat, akibat belum normalnya pasokan sayuran dari Kabupaten Tanah Karo.
"Pasokan kebutuhan pokok masyarakat ini akan sangat menolong antisipasi lonjakan harga yang terjadi, yang sekarang ini sudah mulai dirasakan masyarakat," katanya.***2***
(T.KR-IFZ/C/I.K. Sutika/I.K. Sutika)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014