Karo, 20/9 (antarasumut)- PT Toba Pulp Lestari (Toba Pulp), Tbk bersama Tanoto Foundation berbagi kasih dengan para korban pengungsi bencana letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Jumat .
"Kami ke sini untuk berbagi kasih. Bencana ini adalah cobaan dari Tuhan untuk kita. Ini adalah rencana Tuhan untuk memperbaiki lahan pertanian dan budaya sosial kita semua," kata Manager CSR Toba Pulp, Jasmin Parhusib disela penyerahan bantuan Toba Pulp Peduli Sinabung.
Ada tiga titik lokasi penyerahan bantuan bagi korban Gunung Sinabung, yakni Jambur Tuah Lopati (beras 1,5 ton); 35 kotak biskuit; ikan pora-pora 50 Kg: sabun 2 dus sebanyak 64 paket), Jambur GBKP Kabanjahe Kota (beras 1,5 ton; 35 kotak biskuit; ikan pora-pora 50 Kg; sabun 2 dus sebanyak 64 paket) dan Jambur Dalihan Natolu (beras 20 sak beras berat 30 kg; ikan pora-pora 20 kg, biskuit @10 kotak; sabun 1 dus sebanyak 32 paket).
Menurut Jasmin, melalui musibah ini, kita (korban) sedang diuji untuk semakin erat meningkatkan hubungan bermasyarakat. "Kami prihatin dengan kondisi yang dialami para korban. Kami datang untuk berbagi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jasmin mengenalkan budidaya ikan pora-pora bekerjasama dengan mitra yang menjadi hasil pusat perhatian TobaPulp dan UNDP di Sibaruang. Ikan pora-pora dijuluki juga oleh penduduk setempat ikan dewa atau ikan megawati, mengacu pada nama Megawati Soekarnoputri yang menyebar benih ikan ini dalam jumlah besar, 2004, ketika menjabat sebagai Presiden RI.
Kini, pora-pora berkembang dalam jumlah cukup besar di Danau Toba. Ikan sejenis pora-pora sepertinya memang berkembang cukup baik di danau sebagai habitatnya. Di Danau Singkarak, Sumatera Barat, misalnya, ikan sefamili pora-pora tetapi dengan postur sedikit lebih kecil, juga berkembang dengan nama bilih atau bilis.
Di luar danau, pora-pora juga bisa hidup dan berkembang di sungai besar dan kecil. Di sungai berair tenang di Tapanuli Selatan, pora-pora ini dijuluki sulum. Rasanya manis-garing digoreng.
Sementara itu, Direktur Toba Pulp, Anwar Lawden menyebutkan, bantuan kasih ini diharapkan dapat meringankan beban para korban yang sedang dilanda musibah. "Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan bersama Tanoto Foundation kepada masyarakat yang tertimpa musibah. Semoga ini bermanfaat besar bagi para korban," jelasnya.
Japet Bangun selaku Koordinator Penampungan Pengungsi di Jambur Tuah Lopati ketika diwawancarai wartawan, mengucapkan terimakasih atas kepedulian Toba Pulp kepada kami (korban Gunung Sinabung). "Kami berterimakasih atas perhatian dan kepeduliannya. Bantuan ini akan disalurkan secara tepat kepada para korban," tegasnya.
Toba Pulp bekerjasama dengan Tanoto Foundation juga memfasilitasi para korban untuk pemeriksaan kesehatan gratis yang bekerjasama dengan mitra kedokteran Marjie dan MMC dengan rincian dokter 9 orang, perawat 2 orang. Disela berbagi itu, Direksi dan Managemen Toba Pulp menyempatkan diri berdiskusi dengan para pengungsi korban Gunung Sinabung. Dari hasil pemeriksaan tim kedokteran keluarga Marjie dan MMC tercatat ada sekitar 93 kasus yang ditemukan, diantaranya ISPA dan Hipertensi. (***)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Kami ke sini untuk berbagi kasih. Bencana ini adalah cobaan dari Tuhan untuk kita. Ini adalah rencana Tuhan untuk memperbaiki lahan pertanian dan budaya sosial kita semua," kata Manager CSR Toba Pulp, Jasmin Parhusib disela penyerahan bantuan Toba Pulp Peduli Sinabung.
Ada tiga titik lokasi penyerahan bantuan bagi korban Gunung Sinabung, yakni Jambur Tuah Lopati (beras 1,5 ton); 35 kotak biskuit; ikan pora-pora 50 Kg: sabun 2 dus sebanyak 64 paket), Jambur GBKP Kabanjahe Kota (beras 1,5 ton; 35 kotak biskuit; ikan pora-pora 50 Kg; sabun 2 dus sebanyak 64 paket) dan Jambur Dalihan Natolu (beras 20 sak beras berat 30 kg; ikan pora-pora 20 kg, biskuit @10 kotak; sabun 1 dus sebanyak 32 paket).
Menurut Jasmin, melalui musibah ini, kita (korban) sedang diuji untuk semakin erat meningkatkan hubungan bermasyarakat. "Kami prihatin dengan kondisi yang dialami para korban. Kami datang untuk berbagi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jasmin mengenalkan budidaya ikan pora-pora bekerjasama dengan mitra yang menjadi hasil pusat perhatian TobaPulp dan UNDP di Sibaruang. Ikan pora-pora dijuluki juga oleh penduduk setempat ikan dewa atau ikan megawati, mengacu pada nama Megawati Soekarnoputri yang menyebar benih ikan ini dalam jumlah besar, 2004, ketika menjabat sebagai Presiden RI.
Kini, pora-pora berkembang dalam jumlah cukup besar di Danau Toba. Ikan sejenis pora-pora sepertinya memang berkembang cukup baik di danau sebagai habitatnya. Di Danau Singkarak, Sumatera Barat, misalnya, ikan sefamili pora-pora tetapi dengan postur sedikit lebih kecil, juga berkembang dengan nama bilih atau bilis.
Di luar danau, pora-pora juga bisa hidup dan berkembang di sungai besar dan kecil. Di sungai berair tenang di Tapanuli Selatan, pora-pora ini dijuluki sulum. Rasanya manis-garing digoreng.
Sementara itu, Direktur Toba Pulp, Anwar Lawden menyebutkan, bantuan kasih ini diharapkan dapat meringankan beban para korban yang sedang dilanda musibah. "Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan bersama Tanoto Foundation kepada masyarakat yang tertimpa musibah. Semoga ini bermanfaat besar bagi para korban," jelasnya.
Japet Bangun selaku Koordinator Penampungan Pengungsi di Jambur Tuah Lopati ketika diwawancarai wartawan, mengucapkan terimakasih atas kepedulian Toba Pulp kepada kami (korban Gunung Sinabung). "Kami berterimakasih atas perhatian dan kepeduliannya. Bantuan ini akan disalurkan secara tepat kepada para korban," tegasnya.
Toba Pulp bekerjasama dengan Tanoto Foundation juga memfasilitasi para korban untuk pemeriksaan kesehatan gratis yang bekerjasama dengan mitra kedokteran Marjie dan MMC dengan rincian dokter 9 orang, perawat 2 orang. Disela berbagi itu, Direksi dan Managemen Toba Pulp menyempatkan diri berdiskusi dengan para pengungsi korban Gunung Sinabung. Dari hasil pemeriksaan tim kedokteran keluarga Marjie dan MMC tercatat ada sekitar 93 kasus yang ditemukan, diantaranya ISPA dan Hipertensi. (***)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013