Medan,12/7 (Antara)- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara berharap perbankan mengerem kenaikan suku bunga kredit untuk tidak semakin menyulitkan pengusaha, masyarakat dan termasuk bank itu sendiri.

"Suku bunga kredit yang naik akan membuat pengusaha semakin tidak mampu atau kurang tertarik mengambil kredit karena dewasa ini bisnis juga sedang lesu dampak krisis global yang masih dirasakan," kata Sekretaris Apindo Sumut Laksamana Adiyaksa di Medan, Jumat.

Permintaan kredit yang melemah bukan hanya mengganggu kinerja perusahaan pengusaha, tetapi juga berdampak negatif pada usaha bank itu juga.

"Jadi harusnya dampak negatif ke perbankan itu juga difikirkan para manajemen bank," katanya.

Dia mengakui memang kondisi dewasa ini dimana inflasi naik tajam sulit menahan tidak dinaikkannya suku bunga kredit.

"Pengusaha memahaminya karena juga mengalami hal sama dimana biaya produksi jadi meningkat, tetapi diharapkan kenaikan bunga kredit tidak terlalu besar," katanya.

Naiknya suku bunga kredit itu juga dikhawatirkan menimbulkan kredit macet.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut-Aceh Hari Utomo, mengatakan kenaikan bunga kredit di perbankan memang tidak terelakkan, tetapi BI tetap meminta agar masih dalam besaran terjaga di tengah perlunya juga manajemen bank meningkatkan kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Pada Mei, suku bunga kredit masih 11,07 persen, dimana tingkat bunga itu menunjukkan tren menurun dibandingkan kurun waktu Januari 2011- Januari 2013 yang mencapai 11,30 persen.

Tren penurunan itu sejalan dengan stabilnya suku bunga acuan (BI rate) dan tingkat inflasi yang rendah.

"Tetapi pada Juni inflasi Sumut naik, dan diperkirakan masih naik lagi dampak kenaikan BBM. Jadi suku buga kredit perbankan ikut naik," katanya.

Dewasa ini, kata dia, kredit bermasalah perbankan Sumut masih terjaga baik atau 2,36 persen, meski penyaluran kredit naik atau sudah mencapai Rp136,73 triliun pada Mei. ***3*** Ridwan Ch (T.E016/B/R. Chaidir/R. Chaidir) 12-07-2013 18:49:23

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013