Simalungun, 14/6 (Antarasumut) - Pengusaha angkutan di Kabupaten Simalungun harapkan pemerintah memperbaiki jalan-jalan di pedesaan untuk meminimalisasi biaya operasional kendaraan.

Harapan ini disampaikan menyikapi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pertengahan Juli 2013 dan keterikatan pengusaha angkutan kepada ketentuan pemerintah dalam menaikkan ongkos.

"Tetapi jika jalan bagus tentu biaya untuk penggantian onderdil bisa dilakukan dalam jangka lama, sehingga tidak terlalu berdampak pada kenaikan ongkos," ujar pengusaha angkutan PO Laut Tawar Sulaiman Sinaga, Jumat, ketika dimintai tanggapan rencana kenaikan BBM.

Sulaiman bahkan mendukung rencana pemerintah dengan pertimbangan naiknya harga minyak internasional sehingga pemerintah harus menyesuaikan harga untuk mengantisipasi bertambahnya subsidi BBM dari APBN.

"Jika tidak dinaikkan akan bertambah subsidi lagi dan kondisi ini mengganggu program pembangunan secara Nasional dan APBN secara umum," ujar pengusaha angkutan pedesaan yang melayani trayek Kota Pematangsiantar-Tigaras Kabupaten Simalungun ini.

Diakui Sulaiman, kenaikan BBM yang berdampak pada bertambahnya beban hidup masyarakat ekonomi lemah sementara penghasilan masih tetap. Namun diyakini akan terlewati seperti pengalaman sebelum-sebelumnya.

Terhadap kebijakan pemerintah memberikan bantuan langsung sementara kepada masyarakat kurang mampu, Sulaiman menilai bukan solusi yang mendidik. "Kita harapkan pemerintah untuk tahun 2014 tidak memperpanjang bantuan ini, dan dana lebih dikonsentrasikan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan-jalan pedesaan," harapnya.

Kepada para politisi dari partai politik, Sulaiman mengimbau untuk bersikap dan tidak memperkeruh suasana dengan pernyataan-pernyataan yang tidak mendidik. "Kalau mau menjadi partai oposisi silakan, tetapi tentukan sikap," tandas Sulaiman.

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013